Makassar (ANTARA) - Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin menyetujui pembukaan Program Studi Sarjana Pariwisata pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dalam rapat terbatas yang digelar secara virtual, Senin.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas Prof Dr Muh Restu MP di Makassar, menjelaskan Prodi Sarjana Pariwisata salah satu bagian dari upaya pengembangan pendidikan dalam lingkup FIB.
Proses panjang telah dilalui hingga berada pada tahapan persetujuan MWA.
Ia berharap, berbagai masukan atau saran dari MWA akan menjadi bahan penyempurnaan prodi jika mendapatkan persetujuan.
"Ini sudah melalui proses bertahap, mulai dari fakultas, Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan hingga senat. Berdasarkan hal tersebut, prodi ini sudah layak untuk diusulkan kepada MWA," katanya.
Ia mengharapkan prodi itu menarik banyak peminat.
"Kita menginginkan prodi ini bisa menarik banyak peminat, menjadi prodi unggul, serta menghasilkan sumber daya untuk berkontribusi dalam bidang kepariwisataan," katanya.
Dengan melihat peminat pada Prodi Sarjana Terapan Destinasi Wisata yang juga berada di bawah pengelolaan FIB Unhas, Restu optimistis prodi tersebut akan memiliki daya tarik yang sama.
Pada penerimaan melalui jalur SNMPTN yang baru saja berakhir, Prodi Sarjana Terapan Destinasi Wisata FIB Unhas dipilih oleh 54 peminat, di mana 50 persen di antaranya pilihan pertama. Sesuai daya tampung, 12 orang yang diterima.
Hal itu, katanya, menunjukkan ilmu bidang kepariwisataan mendapatkan respons positif. Oleh karena itu, diperlukan model pengembangan yang sistematis untuk Prodi S1 Pariwisata FIB Unhas serta menjadi rujukan bagi universitas lainnya.
Dekan FIB Unhas Prof Dr Akin Duli MA menjelaskan pengusulan borang telah dilakukan kurang lebih satu tahun lamanya yang disesuaikan dengan berbagai saran dan masukan berbagai pihak serta survei. Pertimbangan lainnya adalah prodi sarjana pariwisata merupakan satu-satunya di Indonesia timur.
"Kita berharap, prodi ini bisa menjadi program unggulan di FIB secara khusus dan Unhas secara umum. Sebagai bentuk komitmen, kami juga telah menyediakan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. Jika ini mendapatkan persetujuan, kami akan laksanakan dengan baik," katanya.
Ia menyebut prodi ini mempunyai keunikan dan keunggulan yang terletak pada kajian pembahasan yang memfokuskan pada budaya bahari, kearifan lokal, dan arkeologi serta berbeda dengan prodi sejenis di Indonesia.
Selain itu, keanekaragaman budaya mulai dari situs budaya bahari, situs arkeologi prasejarah sampai kolonial, tradisi dan adat istiadat juga menjadi bagian dari keunikan dan keunggulan kajian pada Prodi S1 Pariwisata.
Untuk tahun pertama, ditargetkan 50 mahasiswa akan diterima. Dalam menunjang proses pembelajaran, telah tersedia ruang kuliah, ruang praktik (laboratorium) dan ruang akademik. Profil lulusan akan mencakup antara lain pada bidang konsultan kepariwisataan.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas Prof Dr Muh Restu MP di Makassar, menjelaskan Prodi Sarjana Pariwisata salah satu bagian dari upaya pengembangan pendidikan dalam lingkup FIB.
Proses panjang telah dilalui hingga berada pada tahapan persetujuan MWA.
Ia berharap, berbagai masukan atau saran dari MWA akan menjadi bahan penyempurnaan prodi jika mendapatkan persetujuan.
"Ini sudah melalui proses bertahap, mulai dari fakultas, Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan hingga senat. Berdasarkan hal tersebut, prodi ini sudah layak untuk diusulkan kepada MWA," katanya.
Ia mengharapkan prodi itu menarik banyak peminat.
"Kita menginginkan prodi ini bisa menarik banyak peminat, menjadi prodi unggul, serta menghasilkan sumber daya untuk berkontribusi dalam bidang kepariwisataan," katanya.
Dengan melihat peminat pada Prodi Sarjana Terapan Destinasi Wisata yang juga berada di bawah pengelolaan FIB Unhas, Restu optimistis prodi tersebut akan memiliki daya tarik yang sama.
Pada penerimaan melalui jalur SNMPTN yang baru saja berakhir, Prodi Sarjana Terapan Destinasi Wisata FIB Unhas dipilih oleh 54 peminat, di mana 50 persen di antaranya pilihan pertama. Sesuai daya tampung, 12 orang yang diterima.
Hal itu, katanya, menunjukkan ilmu bidang kepariwisataan mendapatkan respons positif. Oleh karena itu, diperlukan model pengembangan yang sistematis untuk Prodi S1 Pariwisata FIB Unhas serta menjadi rujukan bagi universitas lainnya.
Dekan FIB Unhas Prof Dr Akin Duli MA menjelaskan pengusulan borang telah dilakukan kurang lebih satu tahun lamanya yang disesuaikan dengan berbagai saran dan masukan berbagai pihak serta survei. Pertimbangan lainnya adalah prodi sarjana pariwisata merupakan satu-satunya di Indonesia timur.
"Kita berharap, prodi ini bisa menjadi program unggulan di FIB secara khusus dan Unhas secara umum. Sebagai bentuk komitmen, kami juga telah menyediakan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. Jika ini mendapatkan persetujuan, kami akan laksanakan dengan baik," katanya.
Ia menyebut prodi ini mempunyai keunikan dan keunggulan yang terletak pada kajian pembahasan yang memfokuskan pada budaya bahari, kearifan lokal, dan arkeologi serta berbeda dengan prodi sejenis di Indonesia.
Selain itu, keanekaragaman budaya mulai dari situs budaya bahari, situs arkeologi prasejarah sampai kolonial, tradisi dan adat istiadat juga menjadi bagian dari keunikan dan keunggulan kajian pada Prodi S1 Pariwisata.
Untuk tahun pertama, ditargetkan 50 mahasiswa akan diterima. Dalam menunjang proses pembelajaran, telah tersedia ruang kuliah, ruang praktik (laboratorium) dan ruang akademik. Profil lulusan akan mencakup antara lain pada bidang konsultan kepariwisataan.