Kupang (ANTARA) - Sebanyak 18 orang jenazah korban kecelakaan maut truk di Manokwari, Papua Barat asal NTT tiba di bandara El Tari Kupang, Kamis siang, menggunakan pesawat sewaan atau charter.
Saat tiba di bandara El Tari Kupang, jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut oleh wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni.
Tak hanya itu, keluarga korban yang ikut menunggu di bandara El Tari Kupang juga menyambut para korban dengan isak tangis sehingga suasana di bandara El Tari Kupang penuh dengan tangisan dari para keluarga korban kecelakaan itu.
Wakil gubernur NTT Josep Nae Soi mewakili pemerintah NTT menyampaikan turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa warga NTT yang bekerja di Papua Barat tersebut.
Baca juga: Kecelakaan maut di Pegunungan Arfak Papua Barat, 16 orang tewas dan 13 kritis
Baca juga: 18 pekerja NTT meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Papua Barat
"Ini adalah duka seluruh masyarakat NTT, tidak hanya duka keluarga, " katanya.
Sebelumnya sebanyak 18 orang asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan pekerja tambang di Papua Barat, dinyatakan meninggal dunia setelah truk yang ditumpanginya menabrak gunung di KM 10 Pegunungan Arfak ketika hendak ke pusat kota.
"Total ada 29 orang yang menumpang truk tersebut saat hendak ke pusat kota," kata Ketua Kerukunan Flores, Lembata, Timor, Rote, Alor (Flobamora) Clinton Tallo saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (13/4) kemarin.
Ia mengatakan bahwa saat ini sejumlah korban kecelakaan tersebut nama-namanya sedang dalam pendataan, sehingga rilis soal nama-nama akan disampaikan kemudian.
Namun, kata dia, kini ada sekitar 10 orang yang masih dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif oleh petugas kesehatan di daerah tersebut.
Berikut nama 18 korban kecelakaan maut di Papua Barat :
1.Andre,
2. Servasius Lelok,
3. Alexander Mauk Butak B. Ahoren,
4. Ardianus Kin
5. Linda,
6. Istin Nahak,
7. Paulus,
8. Hengki Boymau,
9. Santus,
10. Stefanus Malik,
11.Edmon Aliando,
12.Bernadus Nahak,
13.Yohanes A Tomauk,
14.Vincensius K Nahak,
15.Gregorius Kefe,
16.Lau Servas,
17. Edo Bauk
18. Longinus.
Saat tiba di bandara El Tari Kupang, jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut oleh wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni.
Tak hanya itu, keluarga korban yang ikut menunggu di bandara El Tari Kupang juga menyambut para korban dengan isak tangis sehingga suasana di bandara El Tari Kupang penuh dengan tangisan dari para keluarga korban kecelakaan itu.
Wakil gubernur NTT Josep Nae Soi mewakili pemerintah NTT menyampaikan turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa warga NTT yang bekerja di Papua Barat tersebut.
Baca juga: Kecelakaan maut di Pegunungan Arfak Papua Barat, 16 orang tewas dan 13 kritis
Baca juga: 18 pekerja NTT meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Papua Barat
"Ini adalah duka seluruh masyarakat NTT, tidak hanya duka keluarga, " katanya.
Sebelumnya sebanyak 18 orang asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan pekerja tambang di Papua Barat, dinyatakan meninggal dunia setelah truk yang ditumpanginya menabrak gunung di KM 10 Pegunungan Arfak ketika hendak ke pusat kota.
"Total ada 29 orang yang menumpang truk tersebut saat hendak ke pusat kota," kata Ketua Kerukunan Flores, Lembata, Timor, Rote, Alor (Flobamora) Clinton Tallo saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (13/4) kemarin.
Ia mengatakan bahwa saat ini sejumlah korban kecelakaan tersebut nama-namanya sedang dalam pendataan, sehingga rilis soal nama-nama akan disampaikan kemudian.
Namun, kata dia, kini ada sekitar 10 orang yang masih dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif oleh petugas kesehatan di daerah tersebut.
Berikut nama 18 korban kecelakaan maut di Papua Barat :
1.Andre,
2. Servasius Lelok,
3. Alexander Mauk Butak B. Ahoren,
4. Ardianus Kin
5. Linda,
6. Istin Nahak,
7. Paulus,
8. Hengki Boymau,
9. Santus,
10. Stefanus Malik,
11.Edmon Aliando,
12.Bernadus Nahak,
13.Yohanes A Tomauk,
14.Vincensius K Nahak,
15.Gregorius Kefe,
16.Lau Servas,
17. Edo Bauk
18. Longinus.