Makassar (ANTARA) - Sebanyak 36 unit rumah susun di kawasan Asrama Polisi ( Aspol ) Perintis dilalap sijago merah sebelum berbuka puasa di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang , Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kendala saat pemadaman tidak terlalu banyak, karena lokasi kebetulan terbakar di pinggir jalan. Hanya tipe (rumah) yang mudah terbakar, sehingga api menjalar cukup cepat,” kata Danton I Damkar Makassar, Andi Akbar Iksan saat melakukan pemadaman, Rabu malam.
Penyebab kebakaran, kata dia, belum diketahui pasti karena terdengar ledakan saat proses pemadaman. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Kami tidak tahu penyebabnya, baik dari kembang api atau dari listrik (jalan pintas). Kami belum menerima informasi apa pun," katanya.
Sebanyak 23 unit armada Damkar dikerahkan untuk memadamkan api. Secara rinci, 15 unit dari Mako Damkar dibantu empat unit dari pos timur, dua unit dari pos Malangkeri , dan dua unit dari pos Carester Ujung Tanah dibantu memadamkan api.
Data Kepala Asrama yang dihimpun oleh petugas pemadam kebakaran, total jumlah unit yang terbakar sebanyak 36 unit rumah, dengan luas objek yang terbakar sekitar 60x120 meter persegi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WITA dan berhasil dikendalikan pada pukul 18.14 WITA.
Sejauh ini penyebab pasti kebakaran belum diketahui, namun sumber api pertama kali muncul dari informasi warga dari salah satu rumah warga, di bagian atap, kemudian membesar dan menjalar ke bangunan lain di kawasan tersebut.
Saat ini api sudah dapat dikendalikan, dan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Kebakaran Aspol Perintis di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/4/2022). ANTARA/Darwin Fatir.
“Kendala saat pemadaman tidak terlalu banyak, karena lokasi kebetulan terbakar di pinggir jalan. Hanya tipe (rumah) yang mudah terbakar, sehingga api menjalar cukup cepat,” kata Danton I Damkar Makassar, Andi Akbar Iksan saat melakukan pemadaman, Rabu malam.
Penyebab kebakaran, kata dia, belum diketahui pasti karena terdengar ledakan saat proses pemadaman. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Kami tidak tahu penyebabnya, baik dari kembang api atau dari listrik (jalan pintas). Kami belum menerima informasi apa pun," katanya.
Sebanyak 23 unit armada Damkar dikerahkan untuk memadamkan api. Secara rinci, 15 unit dari Mako Damkar dibantu empat unit dari pos timur, dua unit dari pos Malangkeri , dan dua unit dari pos Carester Ujung Tanah dibantu memadamkan api.
Data Kepala Asrama yang dihimpun oleh petugas pemadam kebakaran, total jumlah unit yang terbakar sebanyak 36 unit rumah, dengan luas objek yang terbakar sekitar 60x120 meter persegi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WITA dan berhasil dikendalikan pada pukul 18.14 WITA.
Sejauh ini penyebab pasti kebakaran belum diketahui, namun sumber api pertama kali muncul dari informasi warga dari salah satu rumah warga, di bagian atap, kemudian membesar dan menjalar ke bangunan lain di kawasan tersebut.
Saat ini api sudah dapat dikendalikan, dan polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.