Majene, Sulbar (ANTARA News) - Sebanyak 13 gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menerima bantuan sebesar Rp1,3 miliar yang dialokasikan melalui program Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP) tahun 2012.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Majene, Lise Hirawati Tahir di Majene, Rabu, mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari Kementerian Pertanian, dialokasikan untuk sejumlah gapoktan pada delapan kecamatan di Majene.

"Bantuan tersebut akan diserahkan langsung kepada setiap gapoktan melalui rekening dari pemerintah pusat dan akan dilakukan pendampingan dari Distanak untuk memperlancar berjalannya program tersebut sehingga anggaran yang dialokasikan tetap dikelola langsung oleh masing-masing gapoktan," ungkapnya.

Dia menyebutkan, setiap gapoktan akan menerima bantuan sebesar Rp100 juta dengan target pengembangan usaha pertanian yang selama ini telah dijalankan oleh sejumlah gapoktan dapat meningkat. Sasaran utama lainnya diarahkan untuk kesejahteraan masing-masing anggota gapoktan yang selama ini dianggap masih membutuhkan perhatian melalui bantuan.

Lise mengaku, sebelum dana ditransfer, setiap gapoktan harus lolos verifikasi dan melengkapi seluruh berkas yang dibutuhkan sebab bantuan ini memungkinkan akan dialokasikan kembali di Majene, namun dengan penerima yang berbeda dengan harapan bantuan yang disalurkan bisa merata kepada seluruh gapoktan.

"Kami sangat mengapresiasi atas adanya bantuan ini, selain mengalami peningkatan jumlah gapoktan penerima, PUAP ini juga semakin mempermudah langkah para petani dalam mengembangkan agrobisnis dalam sektor pertanian sebab selama ini beberapa petani masih kesulitan untuk mendistribusikan hasil pertaniannya," tuturnya.

PUAP yang telah dijalankan selama beberapa tahun di Majene diakui telah menunjukkan dampak positif terhadap beberapa petani, khususnya petani yang berada di pelosok desa yang masih terhambat ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.

Menurut Lise, keterisolasian sejumlah petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya akan segera terjawab. Selama ini, petani yang berada di wilayah pelosok sangat kesulitan mendistribusikan hasil pertanian, selain itu terhambat masalah permodalan untuk menadah beberapa hasil pertanian yang selanjutnya akan didistribusikan kepada para pedagang pengumpul.

"Untuk itu, bantuan tersebut banyak kami arahkan kepada gapoktan di wilayah pelosok sebab selama masih banyak gapoktan yang kesulitan mengembangkan usahanya karena masih terhambat permodalan. Jika selama beberapa tahun mendatang bantuan ini bisa diserahkan secara intensif, petani yang tergabug dalam gapoktan akan semakin sejahtera," ucapnya. (T.KR-AHN/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024