Kendari (ANTARA) - Autopsi jenazah almarhum Amis Ando (45) pria yang meninggal usai disel selama 12 jam di Kepolisian Resor Muna, Sulawesi Tenggara, dilakukan oleh dokter ahli forensik independen dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Kasat Reskrim Polres Muna Iptu Astaman di Muna, Sabtu, mengatakan autopsi jenazah almarhum menggunakan dokter forensik independen sebagai bentuk profesional yang ditunjukkan Polres Muna untuk mengungkap penyebab kematian almarhum.

"Dokternya sesuai permintaan dari keluarga (almarhum Amis Ando), keluarga (almarhum Amis Ando) memintakan (dokter forensik) indepanden," katanya.

Dia menyampaikan berdasarkan permintaan keluarga korban maka pihaknya melakukan pengajuan kepada dokter ahli forensik dari Universitas Halu Oleo.

"Kami kemudian mengajukan permintaan autopsi kepada salah seorang ahli bedah forensik yang ada di Unhalu (Universitas Halu Oleo Kendari)," jelas dia.

Sementara untuk peralatan yang digunakan dalam autopsi jenazah di makam korban di TPU Warangga di Kabupaten Muna, menggunakan alat-alat medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

"Untuk perlengkapan alat medis untuk autopsi sendiri sudah dikirimkan dari Rumah Sakit Bhayangkara karena kebetulan yang memiliki alat-alat forensik untuk autopsi itu dari Rumah Sakit Bhayangkara," ucap dia.

Almarhum merupakan warga Jalan Kancil, Kelurahan Watonea, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna.

Amis meninggal dunia Rabu (04/05) saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr LM Baharuddin oleh anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muna.

Almarhum diduga meninggal dalam perjalanan dari Polres ke RSUD sekira pukul 08.30 Wita.

Amis diamankan Satreskrim Polres Muna pada Selasa (3/5) sekira pukul 20.00 Wita atas dugaan kasus pengancaman.

Autopsi dilakukan karena pihak keluarga menduga ada kejanggalan atas kematian almarhum Amis, sehingga meminta Polres Muna dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab meninggalnya almarhum.

Hingga berita ini dinaikkan, proses pembongkaran makam almarhum untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban, masih berlangsung yang dimulai sejak pukul 13.00 Wita.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024