Makassar (ANTARA News) - Pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan di Sulawesi Selatan mencapai 23,04 persen per tahun, kata Peneliti Ekonomi Madya Senior Bank Indonesia Makassar Gusti Raizal Eka Putra.

"Hal ini dipicu tingkat kesadaran masyarakat untuk menyimpan uang atau barang berharga di bank sudah cukup tinggi," kata Raizal di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, selain itu pertumbuhan DPK di Sulsel ditunjang perputaran roda perekonomian di daerah ini.

Sementara dari segi pertumbuhan kredit di Sulsel berdasarkan data BI Makassar sekitar 26 persen dan LDR sebanyak 127 persen.

Bercermin dari fenomena tersebut, lanjut dia, Sulsel menjadi salah satu provinsi yang diperhitungkan secara nasional, apalagi pertumbuhan ekonominya melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

Mengenai salah satu bentuk transaksi di sektor perbankan yang banyak diminati nasabah belakangan ini yakni gadai emas, dia mengatakan, itu merupakan pinjaman jangka pendek.

"Seenarnya diperuntukkan untuk membantu nasabah yang membutuhkan dana ketika dalam kondisi terdesak, seperti keluarga sakit atau membutuhkan modal usaha," katanya.

Namun di lapangan masyarakat sering salah kaprah dan menjadikan gadai emas sebagai wadah untuk berkebun emas di bank, dengan asumsi harga emas akan terus naik.

Padahal, menurut Raizal, harga emas itu berfluktuasi dan tidak boleh dimanfaatkan nasabah untuk berspekulasi. 
(T.S036/N002) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024