Mamuju (ANTARA) - Rekor Universitas Muhammadiyah Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Dr H Muhammad Tahir mendorong para pemuda di daerah itu agar dapat menjadi pendorong kemajuan ekonomi daerah. 

"Kita tahu, generasi milenial saat ini hampir semua memulai usahanya melalui UMKM berbasis digital karena mereka yang paham dan terbiasa dengan perangkat telepon pintar dengan segala macam aplikasi yang tersedia yang memudahkan berbisnis," kata Tahir, dihubungi di Mamuju, Jumat. 
 
Namun, ia menilai masih banyak produk yang disiapkan pelaku UMKM tergolong sederhana dan belum menyentuh segmen pasar global.

"Hanya produk makanan dan produk lokal yang dikemas sedikit tapi belum ada yang memikirkan untuk bisa ekspor. Ini yang harus menjadi perhatian pelaku usaha dari kalangan pemuda milenial," terang Tahir. 

Menurut dia, paradigma para pemuda untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) setelah selesai menempuh pendidikan sarjana (S1) harus diubah. 

Ia optimistis para lulusan perguruan tinggi mengubah paradigma tersebut dapat melahirkan wirausahawan yang handal. 

"Kita lihat, banyak pelaku usaha saat ini bukan dari kalangan sarjana. Kalau wirausaha dilakukan kalangan pemuda milenial, apalagi para sarjana maka saya optimistis  akan luar biasa. Jadi, sudah saatnya paradigma menjadi PNS dihilangkan," ujar Tahir. 

Di perguruan tinggi tambahnya, melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menjadi salah satu program dalam mencetak wirausahawan dari kalangan pemuda. 

Pada program tersebut mahasiswa kata Tahir dibuatkan model pengganti mata kuliah dengan menciptakan proposal usaha dan menciptakan model usaha dan  bisa mengganti salah satu bentuk-bentuk MBKM, seperti magang dan pertukaran pelajar. 

"Jadi, mahasiswa bisa membuat suatu desain model bisnis apalagi kalau sampai membuat aplikasi dan berkembang, itu bisa diakui sebagai salah satu praktek kuliah MBKM dan dinilai dengan SKS, " jelas Tahir. 

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024