Makassar (ANTARA) - Ratusan hewan ternak jenis kambing asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim ke Provinsi Sulawesi Selatan untuk pasokan ketersediaan kebutuhan daging korban jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijiriah.

"Sebanyak 650 ekor kambing asal Kabupaten Nageko, NTT telah tiba melalui pelabuhan laut Leppe’, Kabupaten Bulukumba, sebagai pasokan kebutuhan daging hewan kurban nanti," ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar, Lutfie Halide saat dikonfirmasi, Senin.

Namun sebelum ratusan hewan ternak itu masuk ke Sulsel, diwajibkan melalui pemeriksaan fisik secara ketat yang dilaksanakan petugas karantina. Hasilnya, tidak ditemukan gejala virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Begitupun dengan kelengkapan dokumen pengiriman hewan dari NTT juga diperiksa ketat guna mematikan ratusan kambing tersebut aman dan terbebas dari virus hewan.

Walaupun saat ini virus PMK ditemukan di hewan sapi dan kambing pada daerah Jawa Timur dan Aceh, namun demikian, hal tersebut tidak membuat pemeriksaan terhadap kambing menjadi longgar. Selain memperketat pemeriksaan, juga dilakukan disinfeksi pada alat angkut yang membawa hewan ternak demi mencegah masuknya PMK.

Begitupun koordinasi dengan instansi terkait baik di Makassar maupun kabupaten lain, kata Lutfie, terus dilakukan sebagai upaya mitigasi pencegahan penularan virus seperti di Kabupaten Jeneponto, Bulukumba hingga Sinjai.

"Koordinasi kita terus jalan dengan instansi terkait serta perwakilan BBKP di Jeneponto, Bulukumba dan Sinjai. Ini merupakan langkah antisipasi Karantina Pertanian Makassar demi langkah pencegahan masuknya virus PMK di Sulsel," tambah mantan Kadis Disdukcapil Pemprov Sulsel ini menekankan.

Sebelumnya, BBKP Makassar mengizinkan sebanyak 56 ekor hewan ternak kerbau asal NTT masuk di pelabuhan Kabupaten Jeneponto, Sulsel, setelah dinyatakan sehat dan tidak memiliki gejala PMK.

Hewan ternak kerbau tersebut diangkut menggunakan kapal KLM Mega Karya dari NTT menuju pelabuhan Jeneponto untuk di bawa ke beberapa wilayah termasuk di Kabupaten Tana Toraja.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024