Makassar (ANTARA News) - PT Erafone Artha Retailindo, pemilik dan pengelola jaringan retail telekomunikasi seluler Erafone menargetkan penjualan senilai Rp1,9 triliun pada 2012.

Direktur Komunikasi dan Pemasaran Erajaya Group Djatmiko Wardoyo pada pembukaan Erafone Megastore di Makassar, Jumat, mengatakan, pada 2011, pencapaian nilai penjualan dari 279 gerai secara nasional mencapai Rp1,2 triliun.

Penambahan gerai, program promosi dan penambahan kemitraan produk diharapkan dapat mendorong pencapaian target penjualan tahun ini.

Erafone yang merupakan satu dari tujuh anak usaha Erajaya Group of Companies memberikan kontribusi sekitar 15 persen ke induk perusahaan.

Hingga Mei 2012, jumlah gerai telah mencapai 312 unit yakni 279 pada 2011 dan 33 gerai tambahan pada periode Januari-Mei 2012.

Pada 2012, perusahaan ini menargetkan penambahan gerai sebanyak 60 unit, enam didalamnya adalah megastore.

Dua megastore telah dibangun di Jakarta, satu di Solo dan satu unit di Makassar yang diresmikan pada hari ini.

Megastore di Makassar merupakan toko terbesar di antara toko lainnya di Indonesia dengan luas 856 meter persegi.

Djatmiko menambahkan pihaknya menanamkan modal senilai 12 juta dolar Amerika untuk pengembangan retail baru dan bisnis distribusi pada 2012.

Direktur Utama PT Erafone Artha Retailindo Ellie Kohardjo mengatakan, kelebihan dari megastore merupakan "one stop outlet" yang mengintegrasikan kelengkapan produk, solusi dan kenyamanan untuk memberikan pengalaman dan solusi total pada pelanggan.

Ellie menambahkan beberapa produk yang terdapat dalam Erafone Megastore diantaranya telekomunikasi, kamera, produk teknologi informasi termasuk layanan purna jual produk-produk ternama dunia.

Direktur Sales PT Erafone Artha Retailindo JW Kim mengatakan perusahaannya juga berencana menambah dua hingga tiga outlet baru di Makassar selain rencana pembukaan dua megastore lainnya tahun ini di Medan dan Balikpapan.

Pihaknya membuka megastore di Makassar karena dari sisi bisnis ibu kota Provinsi Sulawei Selatan merupakan pemicu terbesar bisnis selular di timur Indonesia yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi.

Ia mengatakan, secara nasional pertumbuhan pasar telepon genggam pintar dan tablet sangat tinggi didorong oleh harga yang semakin kompetitif, fokus kampanye produsen pada telepon seluler pintar dan banyaknya pilihan pembiayaan. (T.KR-RY/A013)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024