Mamuju (ANTARA News) - Ketua LSM Laskar Anti Korupsi Sulawesi Barat, Muslim Fatillah Azis, mendesak agar kasus penganiayaan terhadap dirinya diungkap aparat kepolisian Polres Mamuju.

"Pelaku penganiaya terhadap saya harus diungkap aparat kepolisian, pelaku jangan dibiarkan berkeliaran, karena kalau seperti itu, artinya demokrasi di negeri ini telah mati," kata Muslim Fatillah Azis di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, kalau pelaku yang telah menganiayanya tidak segera ditangkap dan diadili,berarti hukum di Indonesia sudah tidak berarti.

"Hukum sudah tidak melindungi masyarakatnya yang berjuang untuk keadilan dengan cara berupaya mengungkap kasus dugaan korupsi. Apa yang saya alami ini merupakan pengalaman pahit dan sejarah buram bagi pejuang penuntasan kasus dugaan korupsi di negeri ini," katanya.

Menurut dia, kalau kasusnya tidak diungkap, para penegak hukum di negeri ini, maka kekerasan akan terus berlanjut, dan pencinta keadilan tidak akan lagi punya tempat di negeri ini, karena semuanya akan diselesaikan dengan kekerasan.

"Saya trauma dengan apa yang telah saya alami, meskipun hati kecil saya tetap mau berjuang untuk keadilan dengan menuntaskan kasus korupsi, jadi penegak hukum di negeri ini harus mau bersama menegakkan hukum, dengan menangkap dan mengadili pelaku kekerasan terhadap pejuang keadilan dan pejuang anti korupsi di negeri ini, seperti saya," katanya.

Ia mengatakan, sangat prihatin dengan hukum di negeri ini yang tidak bisa mengunkap ulah pelaku yang diduganya suruhan pelaku korupsi yang telah menganiayanya, dan itu berarti hukum dan keadilan akan selalu berakhir dengan kekerasan.

Oleh karena itu ia terus meminta kepada para penegak hukum di negeri ini, untuk tidak membiarkan hukum diinjak-injak dengan menangkap pelaku yang telah menganiaya dirinya.

"Polisi harus mengungkap kasus yang menimpa saya, tolong perjuangkan hukum agar terus ditegakkan di negeri ini, jangan biarkan pelaku kekerasan terhadap pejuang keadilan terus berkeliaran dan terus melakukan kekerasan,"katanya.

Muslim Fatillah Azis, yang juga Ketua Laskar Anti Korupsi Provinsi Sulbar, sebelumnya nyaris tewas ditusuk dengan senjata tajam dua orang tidak dikenal di tempat kosnya, "Pondok Kaisar" yang terletak di sekitar Jalan Soekarno Hatta, pada Selasa malam (24/1) sekitar pukul 24.00 wita.

Selain menderita luka tusukan di kepala, Muslim Fatillah Azis, juga mengalami patah kaki setelah terjatuh pada saat berusaha kabur dari kejaran dua pelaku yang menusuknya dengan badik dari atas lantai dua rumah kosnya.

Muslim yang menjalani perawatan di RSUD Mamuju, ketika dimintai keterangannya mengaku, dirinya sama sekali tidak menduga, jika dua lelaki yang tidak dikenalnya akan menghabisinya, karena dia merasa tidak memiliki masalah pribadi dengan orang lain.

Ia menduga kuat jika penganiayaan terhadap dirinya karena aktivitasnya yang selama ini banyak meminta agar kasus korupsi dituntaskan penanganannya aparat hukum. (T.KR-MFH/N001)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024