Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengungkapkan salah satu programnya yang berkaitan dengan kesehatan dan juga pemanfaatan teknologi yaitu rencana integrasi data kesehatan para pengguna jam pintar atau smart watch dan mungkin juga dikenal sebagai bagian dari wearable device.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Setiaji mengatakan cara ini cukup efektif untuk memantau kesehatan masyarakat masa kini mengingat peminat jam pintar kian meningkat.

"Saat ini data kesehatan tidak hanya bisa didapatkan dari rumah sakit atau lab. Kita bisa mengintegrasikannya dengan 'wearable device'. Nantinya kita akan gunakan sebagai standar yang bisa digunakan untuk pemantauan kesehatan," kata Setiaji dalam acara konferensi pers , Jumat (10/6).

Kementerian Kesehatan juga tengah mengujicobakan pemanfaatan teknologi jam pintar itu pada para Jemaah Haji yang akan berangkat menunaikan ibadahnya ke Arab Saudi.

Dari total para jemaah di kloter pertama embarkasi Jakarta berjumlah 11267 orang, 3000 di antaranya memiliki status kesehatan berisiko tinggi.

Mereka yang berisiko tinggi itu akan dibekali "wrist band" yang bisa memantau kesehatan para jemaah tersebut dan terhubung langsung dengan aplikasi bernama TeleJemaah.

Hal- hal yang dipantau berupa tanda- tanda vital seperti detak jantung hingga kondisi saturasi.

Pemantauan itu secara langsung terhubung dengan petugas yang membimbing para jemaah dan jika ditemukan kondisi yang tidak normal maka petugas bisa langsung mengambil tindakan.

Nantinya data- data dari "wearable devices" akan dirancang untuk terkoneksi ke sistem bernama Indonesia Health Services yang dikembangkan Kemenkes serta saat ini masuk dalam tahapan pengujian beta.

"Kita nanti di awal Juli akan merilis ini, kita harapkan wearable device nantinya bisa terkoneksi dengan sistem IHS sehingga bisa meningkatkan layanan kesehatan kita yang istilahnya adalah deteksi otomatis atau autodetection input dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia," ujar Setiaji.

Jam pintar dimaksud antara lain yang disediakan Huawei dengan produk terbarunya yaitu Huawei Watch Fit 2 dan Watch GT 3 Pro untuk meramaikan pasar jam pintar yang kian kompetitif di Indonesia.

Dua perangkat itu mulai dipesan pada 10 Juni 2022 mendatang baik secara daring maupun luring.

"Salah satu tujuan kita adalah 'bring digital health' kepada setiap orang dan setiap keluarga yang ada. Nah dengan apa kami bawakan ini? Kami hadirkan Huawei Watch Fit 2 dan GT 3 Pro," kata Training Director of Huawei CBG Indonesia Edy Supartono. 

Kedua perangkat pintar yang ditawarkan oleh Huawei ini cukup menjanjikan karena membawa banyak keunggulan baru dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Untuk itu dipastikan perangkat pintar ini memiliki kemampuan tahan air atau waterproof ability sehingga aman digunakan untuk di medan yang berair.

Kecerdasan buatan yang disematkan pun tak tanggung- tanggung, nantinya pengguna juga bisa memantau perkembangan kegiatan olahraganya lewat laporan mingguan dan harian sehingga bisa mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya ketika mengenakan jam pintar ini.

Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024