Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan melibatkan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gowa dalam menggagas sekolah berbasis partisipasi pemilu. 

"Bawaslu sangat mengapresiasi, gagasan yang positif dan membesarkannya. Ini menjadi modal mahasiswa dan masyarakat bila membekali diri dengan pendidikan Politik dan Demokrasi," ujar Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad saat pertemuan dengan pengurus PMII di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu. 

Menurut dia, Bawaslu membuka ruang, menjalin mitra dalam mendorong program bersama, melakukan pencegahan, pengawasan dan partisipasi oleh semua pihak. PMII pun merespons kerja sama pendidikan demokrasi berbasis partisipatif,  pembuatan modul dan pelatihan sekolah demokrasi yang diinisiasi Bawaslu Gowa.

Dari pertemuan itu langsung ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama. Kedua belah pihak sepakat mendorong program dalam bidang pendidikan demokrasi, politik dan kepemiluan sebagai sarana edukasi menghadapi momentum Pemilu serentak di 2024.

Hal senada disampaikan anggota Bawaslu Kabupaten Gowa Juanto Avol.

Ia menilai Organisasi Kepemudaan seperti PMII bisa menjadi mitra yang strategis dalam mengawal demokratisasi di Kabupaten Gowa. 

"Kita akan bersinergi dan melakukan ikhtiar pengawasan pemilu dengan lebih baik lagi di tahun 2024," papar Juanto  menjabat Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Gowa ini.

Juanto menambahkan, Bawaslu selalu terbuka membangun pemikiran konstruktif, melakukan pengawasan bersama. Prinsipnya, Bawaslu harus dikuatkan dari tiga sisi yaitu, pencegahan, pengawasan dan penindakan.

"Bawaslu itu punya keterbatasan, kita harus membuka ruang partisipasi sebagai penguat bersama. Salah satunya yah bikin sekolah, sarana pencegahan dalam wujud pendidikan partisipatif, agar warga cerdas memahami aturan kepemiluan," tambahnya. 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024