Makassar (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar Ikhsan menekankan kepada seluruh anggotanya agar setiap kali melakukan penertiban anak jalanan, gelandangan dan pengemis, senantiasa melaksanakannya secara humanis.
"Salah satu permasalahan kota besar adalah anak jalanan dan gelandangan maupun pengemis. Penertiban rutin kami lakukan bekerja sama dengan Dinas Sosial dan SKPD lainnya. Citra Satpol juga di masyarakat ada plus minusnya, tetapi apapun itu saya selalu tekankan agar setiap bertugas tetap tegas dan humanis," ujarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Ikhsan mengatakan, banyaknya anak jalanan dan pengemis yang hampir dijumpai di setiap perempatan jalan yang memilik lampu pengatur lalu lintas menjadi perhatian pemerintah kota.
Bahkan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi juga telah melakukan upaya dengan membentuk tim khusus untuk menangani masalah anak jalanan, gelandangan dan pengemis tersebut.
Ikhsan mengaku pihaknya pun sudah rutin melakukan penertiban-penertiban, namun jumlah pengemis maupun anak jalanan itu belum berkurang.
Olehnya itu, ia meminta kepada para anggotanya agar setiap kali melakukan penertiban untuk menghindari gerakan ataupun tindakan yang bisa dinilai kasar, baik oleh anak jalanan itu maupun masyarakat yang melihatnya langsung di lapangan.
"Saya tegaskan ke anggota agar jangan arogan. Tetap edukasi dalam penertiban ke anak jalanan, gelandangan dan pengemis. Berikan edukasi kepada mereka agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas serta kenyamanan orang lain," katanya.
Ikhsan mengakui penanganan anak jalanan, gelandangan dan pengemis bukan persoalan mudah sehingga butuh kerja-kerja kolaborasi dan sinergi dengan pihak lainnya.
"Untuk itu kami segera berkoordinasi dengan SKPD dan instansi terkait lainnya untuk bersama-sama bekerja sesuai tupoksi masing-masing untuk menangani mereka ini," ucapnya.
"Salah satu permasalahan kota besar adalah anak jalanan dan gelandangan maupun pengemis. Penertiban rutin kami lakukan bekerja sama dengan Dinas Sosial dan SKPD lainnya. Citra Satpol juga di masyarakat ada plus minusnya, tetapi apapun itu saya selalu tekankan agar setiap bertugas tetap tegas dan humanis," ujarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Ikhsan mengatakan, banyaknya anak jalanan dan pengemis yang hampir dijumpai di setiap perempatan jalan yang memilik lampu pengatur lalu lintas menjadi perhatian pemerintah kota.
Bahkan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi juga telah melakukan upaya dengan membentuk tim khusus untuk menangani masalah anak jalanan, gelandangan dan pengemis tersebut.
Ikhsan mengaku pihaknya pun sudah rutin melakukan penertiban-penertiban, namun jumlah pengemis maupun anak jalanan itu belum berkurang.
Olehnya itu, ia meminta kepada para anggotanya agar setiap kali melakukan penertiban untuk menghindari gerakan ataupun tindakan yang bisa dinilai kasar, baik oleh anak jalanan itu maupun masyarakat yang melihatnya langsung di lapangan.
"Saya tegaskan ke anggota agar jangan arogan. Tetap edukasi dalam penertiban ke anak jalanan, gelandangan dan pengemis. Berikan edukasi kepada mereka agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas serta kenyamanan orang lain," katanya.
Ikhsan mengakui penanganan anak jalanan, gelandangan dan pengemis bukan persoalan mudah sehingga butuh kerja-kerja kolaborasi dan sinergi dengan pihak lainnya.
"Untuk itu kami segera berkoordinasi dengan SKPD dan instansi terkait lainnya untuk bersama-sama bekerja sesuai tupoksi masing-masing untuk menangani mereka ini," ucapnya.