Makassar (ANTARA) - Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Usu Malili berkapasitas 3x1 Mega Watt (MW) kini mulai beroperasi dan dipastikan menambah sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid di Makassar, Jumat mengatakan Pembangkit akan memperkuat sistem kelistrikan yang dikelola oleh PLN UIW Sulselrabar dengan memanfaatkan debit Sungai Kawata.

"Saat ini persentase EBT dalam sistem kelistrikan PLN di Sulawesi Bagian Selatan adalah 38,8 persen di atas target rata-rata nasional serta rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan adalah 99,8 persen," ungkapnya.

Menurut Awaluddin, PLTM Ussu Malili dapat melistriki industri skala menengah serta 3.000 rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA). PLTM tersebut juga meningkatkan presentasi bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dan rasio elektrifikasi khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.

Awaluddin mengemukakan langkah kecil ini adalah bentuk keseriusan PLN untuk menghadirkan energi bersih bagi masyarakat demi mewujudkan "Net Zero Emission" pada tahun 2060 mendatang dengan menambah porsi pembangkit EBT (Energi Baru Terbarukan) di Indonesia.

PLTM Ussu Malili merupakan pembangkit yang dibangun dan dioperasikan oleh produsen listrik Independent Power Producer atau IPP yaitu PT Ussu Hydropower.

Ke depannya, berdasarkan panduan RUPTL 'Green' tahun 2021-2030, PLN akan membangun berapa EBT sebesar 772,6 MW di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Project Manager PLTM Ussu Malili Syamsul bersyukur proyek ini dapat diselesaikan.

"Alhamdulillah berkat dukungan dan kerjasama dengan PLN, PLTM Ussu Malili dapat beroperasi dan kami cukup berbangga bisa mengambil andil dalam mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060 di Indonesia," jelasnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024