Makassar (ANTARA News) - Pengelola Bandara Perintis Lagaligo Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berharap pemerintah pusat mengucurkan dana untuk penambahan fasilitas dan perluasan bandara berupa runway dan perpanjangan landasan pacu menjadi 1,6 kilometer.

Kepala Bandara Lagaligo Syarifuddin di Bua (Luwu), Kamis, mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk menambah fasilitas bandara tersebut dibutuhkan sekitar Rp200 miliar yang bersumber dari APBN.

"Kalau kami bisa dapat kucuran dana hingga Rp200 miliar dari pemerintah pusat, maka Bandara Lagaligo akan berkembang pesat sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi kawasan enam daerah sekitarnya yakni Luwu, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, Tanatoraja dan Toraja Utara," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Bahrum Daido meminta Pemkab Luwu dan pihak pengelola Bandara Lagaligo segera memasukan proposal anggaran untuk pengembangan bandara tersebut sebelum pengesahan APBN 2013.

Bahrum yang duduk di komisi membidangi perhubungan berharap agar pengembangan Bandara Lagaligo Luwu mendapat dukungan pemerintah dari empat kabupaten/kota se-Luwu Raya.

Bandara Lagaligo memiliki letak cukup strategis sebagai pintu gerbang wisata dan ekonomi untuk kawasan utara dan timur provinsi Sulsel.

Letak bandara ini akan memperpendek jarak tempuh wisatawan yang berkunjung ke Tanatoraja dari Bandara Sultan Hasanuddin dengan perjalanan darat yang menghabiskan waktu sekitar delapan jam.

Sementara jika wisatawan menggunakan pesawat dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandara Perintis Lagaligo Luwu, maka waktu tempuh dari Palopo ke Tanaoraja hanya sekitar dua jam, kata Bahrum yang juga mantan Wakil bupati Luwu.

Kadishub Luwu Rudi Dappi mengungkapkan pihaknya sedang menyusun proposal anggaran perlusan bandara ke Kementerian Perhubungan serta mengusulkan perubahan status agar tidak laga barada dibawah Bandara Perintis Andi Jemma Masamba. (T.S016/F002) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024