Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menyiapkan anggaran Rp200 juta untuk program pompanisasi guna mengairi areal persawahan petani setempat.
"Sekitar Rp200 juta anggaran untuk pengadaan pompanisasi dalam bentuk program pengadaan mesin pompa telah disiapkan untuk 2012 ini,"kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Muliadi di Mamuju, Rabu.
"Anggaran untuk pengadaan mesin pompa sebanyak 28 unit digunakan mengairi sawah yang belum memiliki sarana irigasi khususnya lahan pertanian petani yang masih tadah hujan,"katanya.
Menurut dia, pompanisasi untuk pengairan nantinya akan mendukung peningkatan produksi padi di Mamuju yang luasnya mencapai 22.000 hektare.
"Selama ini lahan sawah petani yang memiliki sarana irigasi hanya sekitar 2.500 hektare saja, selebihnya masih menggunakan sistem tadah hujan, tentunya itu merupakan kendala dalam memacu produksi padi petani karena masih banyaknya lahan yang belum memiliki sarana pengairan yang memadai,"katanya.
Ia berharap dengan bantuan program pompanisasi tersebut maka peningkatan produksi padi di Mamuju sekitar 127.000 ton pertahun dapat ditingkatkan tahun ini dan masa yang akan datang.
Menurut dia, tahun 2011 lalu pemerintah di Mamuju juga mengalokasikan anggaran sekitar Rp300 juta melalui APBD untuk program pompanisasi.
Ia menambahkan program pompanisasi merupakan salah satu cara guna mengairi sawah petani khususnya disaat musim kemarau agar lahan petani tetap terjamin pengairannya, agar produksi padi petani dapat dipacu.
(T.KR-MFH/S016)
"Sekitar Rp200 juta anggaran untuk pengadaan pompanisasi dalam bentuk program pengadaan mesin pompa telah disiapkan untuk 2012 ini,"kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Muliadi di Mamuju, Rabu.
"Anggaran untuk pengadaan mesin pompa sebanyak 28 unit digunakan mengairi sawah yang belum memiliki sarana irigasi khususnya lahan pertanian petani yang masih tadah hujan,"katanya.
Menurut dia, pompanisasi untuk pengairan nantinya akan mendukung peningkatan produksi padi di Mamuju yang luasnya mencapai 22.000 hektare.
"Selama ini lahan sawah petani yang memiliki sarana irigasi hanya sekitar 2.500 hektare saja, selebihnya masih menggunakan sistem tadah hujan, tentunya itu merupakan kendala dalam memacu produksi padi petani karena masih banyaknya lahan yang belum memiliki sarana pengairan yang memadai,"katanya.
Ia berharap dengan bantuan program pompanisasi tersebut maka peningkatan produksi padi di Mamuju sekitar 127.000 ton pertahun dapat ditingkatkan tahun ini dan masa yang akan datang.
Menurut dia, tahun 2011 lalu pemerintah di Mamuju juga mengalokasikan anggaran sekitar Rp300 juta melalui APBD untuk program pompanisasi.
Ia menambahkan program pompanisasi merupakan salah satu cara guna mengairi sawah petani khususnya disaat musim kemarau agar lahan petani tetap terjamin pengairannya, agar produksi padi petani dapat dipacu.
(T.KR-MFH/S016)