Makassar (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) akan menerapkan sistem penjurian sesuai standar International Amateur Boxing Federation (FIBA) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.

Direktur Pertandingan PB Pertina John Amanupunyo di Makassar, Selasa, mengatakan, "Sistem penjurian FIBA baru diterapkan di PON dan sudah kami sosialisasikan kepada seluruh peserta PON sehingga tidak lagi melakukan protes saat pertandingan."

Untuk sistem penjurian baru tersebut, kata Direktur Pelatnas PB Pertina tersebut, setiap wasit hakim memiliki hak memberikan nilai tanpa harus menunggu keputusan wasit hakim yang lainnya.

Sesuai peraturan sebelumnya, setiap petinju baru mendapat satu poin jika ada tiga wasit hakim yang memencet poin secara bersamaan. Bedanya dengan aturan sekarang justru tidak perlu dan setiap wasit hakim bisa memberikan penilaian.

"Satu wasit saja sudah dapat memberikan poin. Intinya dengan penjurian ini setiap atlet dituntut untuk lebih berani melakukan pukulan agar peluangnya mendapatkan poin lebih besar," ujarnya.

Khusus untuk tim Sulsel, lanjutnya, juga telah mengetahui mengenai penerapan aturan baru di PON 2012. Pihaknya juga berharap seluruh atlet dan pelatih dari sejumlah daerah bisa mengetahui sehingga pelaksanaan PON berjalan baik.

Pengprov Pertina Sulsel pada PON 2012 mengirimkan dua wasit hakim yakni Faizal dan Hamsia. Keduanya akan ditugaskan pada pertandingan putri di PON XVIII Riau, 9-20 September 2012.

"Untuk atlet Sulsel telah menerapkan aturan itu dalam setiap latihan yang digelar. Mudah-mudahan dengan aturan baru membuat persaingan semakin ketat," ujarnya. (T.KR-DF/A013) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024