Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menghadirkan ustadz kondang asal ibu kota, yakni Hilman Fauzi untuk menjadi penceramah pada Pencerahan Qalbu Jum'at Ibadah (PQJI) di Masjid Agung Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Jum'at.

Ustadz Hilman Fauzi mengapresiasi Program Pencerahan Qalbu Jum'at Ibadah (PQJI) Pemkab Gowa. Ia berharap program ini terus berjalan, siapapun yang memimpin di Kabupaten Gowa ke depan.

“Ini kegiatan yang sangat baik dan mulia karena dengan kegiatan Jum'at Ibadah kita bisa mengajak ASN khususnya di Kabupaten Gowa untuk lebih lembut hatinya, tenang perasaannya. Dengan pencerahan qalbu tentunya juga menyejukkan dan mendamaikan,” urainya.

Ustadz Hilman Fauzi juga mengapresiasi Program Keagamaan yaitu Satu Hafidz Satu Desa dan Kelurahan.

Menurut Da'i nasional ini, program tersebut akan membawa pada kemuliaan karena salah satu cara bisa mendapatkan kemuliaan adalah dengan mendekatkan diri pada Al Quran, membaca ataupun menghafal Al Qur'an.

“Yakin setiap apapun dan siapapun yang dekat dengan Al Qur'an pasti akan mulia hidupnya. Mudah-mudahan ini menjadi satu program yang bisa terlaksana, sehingga dengan Nur Cahaya Al Qur'an bisa menjadikan Kabupaten Gowa semakin bercahaya, maju, bermartabat dan tentunya semakin dijaga oleh Allah SWT,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Pemkab Gowa menjadikan Program Keagamaan sebagai salah satu program prioritas. Pencerahan Qalbu Jum'at Ibadah dan Satu Hafidz Satu Desa dan Kelurahan bagian dari Program Keagamaan Pemkab Gowa.

Guna mendukung Satu Hafidz Satu Desa dan Kelurahan ini, Pemkab Gowa telah membangun Rumah Tahfidz Qur'an di Kecamatan Bajeng. Program ini bekerjasama dengan desa dan kelurahan, dimana setiap desa dan kelurahan mengirim warganya untuk dijadikan penghafal Al Qur'an.

“Selain itu, kita juga bekerja sama dengan UIN Alauddin Makassar, sehingga program ini juga disebut dengan maha santri, karena mereka juga akan terdaftar sebagai mahasiswa UIN Alauddin Makassar,” ujar Adnan.

Bupati Adnan menjelaskan bahwa, maha santri ini akan fokus menghafal Al Qur'an selama tiga tahun di Rumah Tahfidz milik Pemkab Gowa, kemudian ditambah satu tahun atau dua semester kuliah di UIN Alauddin Makassar.

“Selama dua semester mereka akan kuliah di UIN Alauddin Makassar dengan mata kuliah yang berkorelasi dengan hafalan Al Qur'an, seperti Sosiologi Agama, Perbandingan Mashab dan Ilmu Hadits. Setelah selesai mereka akan mendapat gelar sarjana atau S1 dari UIN Alauddin Makassar,” tambahnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024