Mamuju (ANTARA News) - Jajaran TNI AL sementara melakukan pengawasan untuk mengantisipasi aksi penjarahan terhadap kapal tanker terbakar yang saat ini terdampar di perairan Orobatu, Kecamatan Tappalang sekitar 10 mil arah barat kota Mamuju, Sulawesi Barat.

Komandan Posal TNI AL Mamuju, Lettu Marinir Sasat Sudrajat yang ditemui wartawan di Mamuju, Kamis, mengatakan, kapal tanker pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), MT Soechi Lesmana yang terbakar pada Senin (27/8) kini dalam pengawasan jajarannya.

"Jajaran kami memperketat pengawasan terhadap kapal tanker yang mengalami nasib nahas akibat kabin kapal meledak. Pengawasan ini penting untuk menghindari adanya oknum yang melakukan penjarahan barang-barang berharga yang masih utuh,"kata dia.

Ia mengatakan, kapal yang ditemukan terdampar di perairan Selat Makassar atau tepatnya di perairan Orobatu Tappalang ini sempat di dekati nelayan tradisional maupun kapal-kapal lainnya.

"Petugas kami melakukan pengusiran terhadap setiap kapal nelayan yang mendekati kapal tenker ini. Itu semua dilakukan agar barang berharga yang masih utuh bisa diselamatkan sekaligus untuk kepentingan penyelidikan oleh aparat kepolisian atas musibah yang menimpa kapal nahas ini,"jelasnya.

Sasat mengatakan, sebelum kapal ini dibawa ke Mamuju maka terlebih dahulu akan dilakukan pengecekan oleh tim penyelam guna memerika bagian dasar kapal.

"Tim penyelam mulai bekerja untuk memastikan apakah kapal ini layak untuk ditarik ke Mamuju atau tidak. Karena tidak menutup kemungkinan ada kerusakan pada dasar bagian bawah kapal itu,"ungkapnya.

Ia mengatakan, kapal tanker ini secara umum kondisinya sebagian masih utuh terkecuali areal kabin kapal yang meledak saat melakukan pelayaran di perairan Mamuju.

"Muatan berupa BBM solar dan premium rupanya masih utuh terkecuali areal kabin kapal yang sudah hangus pascaledakan yang mengakibatkan dua orang tewas setelah mengalami luka bakar,"kata dia.

Korban tewas dalam peristiwa terbakarnya kapal tanker bertambah satu orang yakni Irwan salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Toraja Sulsel, telah mengembuskan nafas terakhirnya setelah sempat di rujuk ke RSUD Mamuju.

Sebelumnya Boas Fernando ditemukan tewas saat dilakukan evakuasi pascaperistiwa yang terjadi sekitar 27 mil dari perairan Mamuju itu.

" Jenazah Boas dan Irwan telah di kirim ke kampung halaman mereka setelah pihak keluarga korban datang ke Mamuju menjempunya,"ungkapnya lagi.

Sedangkan korban luka bakar lainnya yakni Dinar Pardede masih mendapatkan perawatan secara medis.
(T.KR-ACO/S016) 



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024