Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan memanfaatkan semarak peringatan Hari Kemerdekaan dengan meningkatkan pelayanan imunisasi tambahan pada anak di Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.

"Kita dorong teman-teman di kabupaten untuk menyelenggarakan layanan imunisasi BIAN di tengah keramaian perayaan 17 Agustus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel dr Erwan Tri Sulistyo di Makassar, Minggu.

Saat ini, Sulsel tercatat telah mencapai imunisasi tambahan campak rubella sebesar 69 persen dari total sasaran 1.820.100 anak hingga 13 Agustus. Sementara Sulsel menargetkan imunisasi ini bisa mencapai 95 persen.

Guna mencapai tujuan tersebut, kata dr Erwan, perlu ada kolaborasi dari berbagai pihak dengan memanfaatkan momentum dan kegiatan yang melibatkan anak, antara lain gerakan Sulsel Kebut BIAN di masa perpanjangan melalui Gebyar BIAN di sekolah, posyandu, dan kegiatan lomba-lomba dalam rangka Hari Kemerdekaan Agustus ini.

Strategi lainnya yang bisa dimanfaatkan secara maksimal adalah dengan membentuk Tim Sweeping BIAN dipimpin PKK desa/kelurahan yang target hariannya (100-1-100) berdasarkan sasaran.

Peran pemerintah daerah, TP-PKK dan seluruh stakeholders terkait sangat dibutuhkan dalam mensukseskan pelaksanaan BIAN.

"Kami yakin bersama-sama kita bisa memenuhi hak imunisasi anak-anak kita dan menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan cakupan tertinggi di level nasional seperti keberhasilan sebagai provinsi terbaik dalam program imunisasi dasar lengkap tahun 2021," urainya.

Pihak Unicef Perwakilan Sulsel dr Halik Malik optimistis laju capaian BIAN akan kembali meningkat dengan digencarkannya layanan BIAN di tengah semarak Gebyar Kemerdekaan yang dipastikan banyak melibatkan anak-anak di sepanjang Agustus.

"Bersama kita kejar target sasaran demi menjangkau setiap anak tanpa ada yang tertinggal (no one left behind)," ujarnya.

Selain pelibatan muballigh, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendukung BIAN, Unicef bersama Dinkes Sulsel juga melibatkan ahli promosi kesehatan dan para influencer untuk mengkampanyekan BIAN.

"Dukungan strategi komunikasi imunisasi dibutuhkan di masyarakat sehingga kesadaran, pemahaman, dan partisipasi orang tua dalam pemenuhan imunisasi anak bisa meningkat," kata dia.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024