Makassar (ANTARA News) - Kepala Hubungan Masyarakat Gerakan Pramuka Kwartir Kota Makassar, Aswis Badwi, menegaskan gerakan pramuka hendaknya tidak dipolitisasi untuk kepentingan pihak tertentu dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2013.  

"Saya berharap agar gerakan pramuka jangan dipolitisasi orang tertentu untuk meraih kekuasaan," katanya di Makassar, Rabu.

Aswis mengatakan, gerakan pramuka adalah gerakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia dan terstruktur mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

"Mengingat pada kejadian lalu, bahwa beberapa pembina 'dipecat' namun pada dasarnya dipindahkan karena tidak mendukung calon tertentu bahkan beberapa pembina diduga ikut berpolitik, itu merupakan kesalahan besar," katanya.

Ia menuturkan, gerakan pramuka adalah gerakan independen dan tidak terlibat politik apalagi dukung mendukung salah satu kandidat pada Pilgub Sulsel 22 Januari 2013.

"Kalau mendukung secara pribadi itu sah-sah saja, semua orang punya hak yang sama, asalkan tidak membawa-bawa nama pramuka," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Gerakan Pramuka Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga Gubernur Sulsel dan Bakal Calon Gubernur Sulsel dalam pertemuan Kwartir Pramuka se-Sulawesi Selatan terkesan menyampaikan kampanye kepada ribuan kader pramuka.

Pada pertemuan yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Prof Balthasar Kambuaya, Syahrul menyatakan 'off the record' kepada wartawan yang sedang meliput kegiatan tersebut.

Menteri LH hadir guna memberikan pembekalan lingkungan hidup bagi pramuka bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumapapua, Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kwartir Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan. (T.KR-DF/S024) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024