Majene, Sulbar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menetapkan empat desa tangguh bencana yang akan diproyeksikan sebagai percontohan tanggap bencana sekaligus untuk mengantisipasi potensi bencana di sekitar desa tersebut.

"Sebelumnya, kami telah menetapkan dua desa tangguh bencana di Majene, yaitu Desa Bababulo Kecamatan Pamboang serta Desa Tubo Kecamatan Tubo dan kembali kita tambah sebanyak dua desa yaitu Desa Adolang, Pamboang serta Desa Tubo Selatan, Tubo, "kata Kepala BPBD Majene, Mansyur T di Majene, Sabtu.

Dia mengatakan, dengan adanya empat desa tangguh bencana, diharapkan mampu menjadi desa percontohan di Majene maupun secara umum di Sulbar, sebab warga di desa itu telah dibekali berbagai macam pengetahuan tentang upaya tanggap bencana.

Selain itu, pada empat desa tersebut merupakan kawasan rawan bencana, seperti longsor, banjir, dan gempa bumi. Sehingga, pilihan untuk menempatkan desa tersebut sebagai desa tangguh sekaligus untuk memberi pemahaman kepada warga terkait tanggap bencana.

"Pada desa tersebut kami telah menyusun tim relawan dan membentuk tim litigasi pengurangan potensi bencana. Secara tidak langsung, hal itu akan memberikan pendidikan kebencanaan kepada seluruh warga, baik di desa itu maupun di desa lain," ungkap Mansyur.

Dengan adanya desa tangguh tersebut, Majene yang merupakan kawasan rawan bencana akan lebih mudah melakukan sosialisasi kepada warganya untuk tetap tanggap dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

BPBD menyatakan, dalam buku aksi nasional, Majene merupakan salah satu kabupaten yang diprioritaskan untuk mengurangi bencana, sehingga diharapkan bantuan pemerintah pusat dalam hal pengurangan potensi bencana bisa dimaksimalkan di Majene.

"Pada tahun 1969, Majene pernah terjadi gempa bumi yang cukup kencang, bahkan menimbulkan tsunami. Untuk itu, kami harus berupaya agar seluruh warga di Majene mampu memahami dan mempelajari beberap hal terkait bencana melalui pembentukan desa tangguh," harapnya. (T.KR-AHN/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024