Makassar (ANTARA News) - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Makassar akan segera memanggil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo terkait laporan dan temuan kampanye terselubung melalui pemberian bingkisan untuk jamaah calon haji asal Sulsel.
"Laporan serta temuannya sudah kami terima makanya kami langsung mengutus anggota panwas yang lain untuk melengkapi materinya," ujar Ketua Panwas Kota Makassar Amir Ilyas di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, temuan serta laporaan yang diterimanya itu sudah sejak awal masuk ke Panwas, namun baru sekarang ini kami melkaukan pendalaman karena dikhawatirkan kegiatan ini bisa berdampak pada konflik antarsesama tim.
Tapi sebelum pemanggilan Kadisperindag Sulsel Irman Yasin Limpo, pihaknya akan berkoordinasi dengan Panwas Sulsel serta pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel yang meloloskan kegiatan pemberian paket bingkisan kepada jamaah khusus asal Sulsel.
"Kami akan segera mengklarifikasi terkait adanya pembagian itu dan semua akan kita panggil, mulai dari Kemenag Sulsel sama pihak Disperindag Sulsel. Laangkah yang kami ambil untuk antisipasi saja supaya tidak terjadi konflik karena semua pasangan cagub ini mempunyai basis massa," katanya.
Menurutnya, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan terkait adanya pembagian paket itu kepada jamaah haji Sulsel karena kedua belah pihak belum dipanggil untuk memberikan klarifikasinya.
Dirinya juga mengaku jika paket bingkisan yang terbuat dari tas karton bergambar calon Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan bertuliskan "Paket Sayang" yang merupakan akronim pasangan saat mendaftar menjadi calon gubernur itu adalah bagian dari kampanye.
Karena jika bantuan itu langsung dari Disperindag Provinsi Sulsel harusnya bergambar Gubernur dan Wakil Gubernur serta logo Pemprov Sulsel bukannya gambar perorangan yang menjadi "tagline" kampanye.
"Harusnya kalau bantuan itu dari Pemrov dan dianggarkan melalui kas Disperindag menggunakan gambar gubernur dan wakilnya serta gambar Pemprov Sulsel, bukannya gambar yang sama yang digunakan untuk kampanye," ucapnya.
Sementara itu Humas Kanwil Kemenag Sulsel Muhammad Tonang yang dikonfirmasi mengaku jika pemberian paket dari Pemprov Sulsel sudah berjalan tiga tahun dan pihaknya tidak mengetahui secara pasti jika paket bingkisan itu merupakan bagian dari kampanye.
Namun dirinya, menegaskan jika semua pihak bisa memberikan bantuan kepada calon haji di pemondokan asrama haji Sudiang Makassar karena pihaknya semata-mata hanya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah calon haji.
"Ini sudah tahun ketiga pemprov Sulsel memberikan bantuan kepada jamaah calon haji asal Sulsel dan kalaupun ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran itu tidak kami ketahui karena kami hanya ingin memberikan pelayanan prima kepada setiap jamaah yang memasuki pemondokan ataupun yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui embarkasi Makassar," katanya.
Berdasarkan pemantauan di asrama haji, setiap calon haji asal Sulsel yang memasuki pemondokan akan diberikan bingkisan "Paket Sayang" dari tim pemenangan yang sudah bertugas di asrama haji. Pemberian paket dilakukan setelah memeriksakan kesehatan di Poliklinik Kesehatan asrama haji.
Pemberian paket bingkisan itu sudag disesuaikan dengan jumlah calon haji yang akan diberangkatkan yakni sekitar 7.215 sesuai dengan kuota calhaj Sulsel.
Ramli salah seorang calon haji asal Makassar yang menerima paket bingkisan berupa abon ikan, krupuk, saos dan kecap mengaku senang dengan perhatian calon gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo karena paket bingkisan itu membantu jamaah ketika berada di Arab Saudi saat menunaikan ibadah haji.
"Saya senang dengan perhatian calon gubernur ini karena pak Syahrul membagikannya secara gratis dan tentunya kalau saya pulang dari Mekkah pasti saya coblos pak komandan. Dia peduli sama kami, buktinya kami diberikan paket bingkisan," katanya sambil memperlihatkan bingkisannya itu. (T.KR-MH/N001)
"Laporan serta temuannya sudah kami terima makanya kami langsung mengutus anggota panwas yang lain untuk melengkapi materinya," ujar Ketua Panwas Kota Makassar Amir Ilyas di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, temuan serta laporaan yang diterimanya itu sudah sejak awal masuk ke Panwas, namun baru sekarang ini kami melkaukan pendalaman karena dikhawatirkan kegiatan ini bisa berdampak pada konflik antarsesama tim.
Tapi sebelum pemanggilan Kadisperindag Sulsel Irman Yasin Limpo, pihaknya akan berkoordinasi dengan Panwas Sulsel serta pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel yang meloloskan kegiatan pemberian paket bingkisan kepada jamaah khusus asal Sulsel.
"Kami akan segera mengklarifikasi terkait adanya pembagian itu dan semua akan kita panggil, mulai dari Kemenag Sulsel sama pihak Disperindag Sulsel. Laangkah yang kami ambil untuk antisipasi saja supaya tidak terjadi konflik karena semua pasangan cagub ini mempunyai basis massa," katanya.
Menurutnya, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan terkait adanya pembagian paket itu kepada jamaah haji Sulsel karena kedua belah pihak belum dipanggil untuk memberikan klarifikasinya.
Dirinya juga mengaku jika paket bingkisan yang terbuat dari tas karton bergambar calon Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan bertuliskan "Paket Sayang" yang merupakan akronim pasangan saat mendaftar menjadi calon gubernur itu adalah bagian dari kampanye.
Karena jika bantuan itu langsung dari Disperindag Provinsi Sulsel harusnya bergambar Gubernur dan Wakil Gubernur serta logo Pemprov Sulsel bukannya gambar perorangan yang menjadi "tagline" kampanye.
"Harusnya kalau bantuan itu dari Pemrov dan dianggarkan melalui kas Disperindag menggunakan gambar gubernur dan wakilnya serta gambar Pemprov Sulsel, bukannya gambar yang sama yang digunakan untuk kampanye," ucapnya.
Sementara itu Humas Kanwil Kemenag Sulsel Muhammad Tonang yang dikonfirmasi mengaku jika pemberian paket dari Pemprov Sulsel sudah berjalan tiga tahun dan pihaknya tidak mengetahui secara pasti jika paket bingkisan itu merupakan bagian dari kampanye.
Namun dirinya, menegaskan jika semua pihak bisa memberikan bantuan kepada calon haji di pemondokan asrama haji Sudiang Makassar karena pihaknya semata-mata hanya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah calon haji.
"Ini sudah tahun ketiga pemprov Sulsel memberikan bantuan kepada jamaah calon haji asal Sulsel dan kalaupun ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran itu tidak kami ketahui karena kami hanya ingin memberikan pelayanan prima kepada setiap jamaah yang memasuki pemondokan ataupun yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui embarkasi Makassar," katanya.
Berdasarkan pemantauan di asrama haji, setiap calon haji asal Sulsel yang memasuki pemondokan akan diberikan bingkisan "Paket Sayang" dari tim pemenangan yang sudah bertugas di asrama haji. Pemberian paket dilakukan setelah memeriksakan kesehatan di Poliklinik Kesehatan asrama haji.
Pemberian paket bingkisan itu sudag disesuaikan dengan jumlah calon haji yang akan diberangkatkan yakni sekitar 7.215 sesuai dengan kuota calhaj Sulsel.
Ramli salah seorang calon haji asal Makassar yang menerima paket bingkisan berupa abon ikan, krupuk, saos dan kecap mengaku senang dengan perhatian calon gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo karena paket bingkisan itu membantu jamaah ketika berada di Arab Saudi saat menunaikan ibadah haji.
"Saya senang dengan perhatian calon gubernur ini karena pak Syahrul membagikannya secara gratis dan tentunya kalau saya pulang dari Mekkah pasti saya coblos pak komandan. Dia peduli sama kami, buktinya kami diberikan paket bingkisan," katanya sambil memperlihatkan bingkisannya itu. (T.KR-MH/N001)