Makassar (ANTARA) - Dokter Syaraf di RS Ibnu Sina menggelar penyuluhan antisipasi nyeri kepada pasien dan pendampingnya pada peringatan Bulan Peduli Nyeri.

"Pada Bulan Peduli Nyeri ini kami melakukan penyuluhan pada pasien dan pendampingnya agar dapat mengantisipasinya," kata kata dr Reza yang bertugas di Poly Bagian Syaraf RS Ibnu Sina di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, pada Bulan Peduli Nyeri ini pihaknya melakukan sosialisasi posisi duduk. baring, berjalan dan lari yang benar yang merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari.

Salah satu topik bahasan adalah mencegah nyeri punggung bawah yang dipicu oleh posisi tidur, duduk atau berjalan dan berlari yang tidak tepat.

Menurut Reza, nyeri punggung bagian bawah dapat memicu terjadinya tiga hal yakni, disabilitas terkait pekerjaan bagi yang berusia dibawah 45 tahun.

Kondisi itu juga dapat memicu seseorang tidak masuk kerja, kemudian menjadi alasan untuk mengunjungi dokter.

Sementara itu, lanjut dia, nyeri punggung itu terjadi akibat stres pada punggung, ketegangan otot dan ligamen serta kurvatura punggung buruk.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengimbau agar posisi duduk, posisi tidur, posisi berjalan dan berlari yang tidak benar.

"Pilihlah matras yang tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras, sehingga tulang belakang tidak menjadi nyeri pada saat bangun ," katanya. Suasana salah seorang dokter syaraf, dr Reza memberikan penyuluhan untuk antisipasi nyeri pada punggung bawah dengan memperbaiki posisi aktivitas sehari-hari seperti posisi tidur, posisi duduk dan berjalan atau lari. Penyuluhan dilakukan di RS Ibnu Sina disela-sela pasien menunggu pemeriksaan di poliklinik, Selasa (27/9/2022). Antara / Suriani Mappong

 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024