Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terus menggiatkan operasi pasar untuk menekan inflasi baik sebelum dan setelah adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa dikonfirmasi, Jumat, mengatakan operasi pasar adalah salah satu upaya pemerintah dalam menekan dan mengendalikan inflasi.

"Yang pasti setelah kenaikan harga BBM ini ada banyak penyesuaian harga. Tapi kami sudah antisipasi itu dan akan terus menggiatkan kegiatan-kegiatan dalam mengendalikan inflasi," ujarnya.

Andi Seto mengatakan dirinya bersama kepala daerah lainnya dari berbagai daerah di Indonesia telah mengikuti pengarahan dari Presiden Joko Widodo dalam hal pengendalian inflasi.

Dia menyatakan jika pemerintah pusat menaruh perhatian penuh dalam hal inflasi yang dapat berdampak buruk pada kondisi perekonomian nasional.

Presiden Joko Widodo, kata dia, telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, termasuk para kepala daerah untuk fokus melakukan pengendalian inflasi di daerah.

"Benar, bapak Presiden menekankan pentingnya pengendalian inflasi yang saat ini memang sulit dihindari. Namun kondisi itu masih bisa teratasi dengan baik di Kabupaten Sinjai," katanya.

Meski begitu, berbagai langkah dan antisipasi telah ia dilakukan di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dalam mencegah terjadinya inflasi.

"Sekarang ini pun upaya penanggulangan jangka pendeknya kita lakukan melalui operasi pasar yang rutin di lakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sinjai didampingi Bagian Perekonomian," tuturnya.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi yang meminta kepada seluruh kepala daerah dalam hal penggunaan produk lokal, Bupati ASA juga berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menggelorakan aksi Bangga Buatan Indonesia (BBI).

"Penggunaan produk dalam negeri yang diproduksi oleh UMKM terutama yang di produksi di Sinjai juga gencar disosialisasikan, apalagi Kabupaten Sinjai memiliki Dekranasda yang aktif memperkenalkan produk-produk lokalnya hingga ke level Nasional," ucapnya.

Sebelumnya, berdasarkan data dari BPS untuk periode Maret 2021 lalu angka kemiskinan di Sinjai berhasil turun sebesar 0,16 persen. Bahkan tingkat pengangguran juga mengalami penurunan 0,05 persen dari 2,66 persen pada tahun 2020 turun menjadi 2,61 persen di tahun 2021.

"Intinya, dari sejumlah pesan dan amanat yang disampaikan Bapak Presiden, Kabupaten Sinjai siap mewujudkan semua itu," terangnya.

 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024