Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banteng, Sulawesi Selatan, menjagokan Johan meraih emas pada kejuaraan pencak silat internasional di Chiang Mai, Thailand, 18-26 November 2012.
Ketua KONI Bantaeng Ahmad Karim di Bantaeng, Kamis, mengatakan Johan merupakan salah satu atlet yang layak diperhitungkan. Apalagi mahasiswa UNM tersebut memiliki modal sebagai peraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.
Terpilihnya Johan yang merupakan putra daerah, menurut dia, juga diharapkan menjadi momen bagi seluruh atlet Bantaeng untuk berlatih lebih keras.
"Kita tentu bangga dengan terpilihnya Johan mewakili Indonesia. Saya kira apa yang diraihnya di PON merupakan bukti kualitasnya sebagai atlet. Mudah-mudahan dia bisa mengeluarkan kemampuan maksimalnya di kejuaraan nanti," jelasnya.
Johan, sebelumnya juga cukup optimistis dapat mempersembahkan medali bagi Indonesia di kejuaraan tersebut. Dirinya juga mengaku tidak gentar meski baru pertama kali tampil di kejuaraan internasional.
Untuk menjaga peluang, dirinya akan memanfaatkan agenda pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk mematangkan kemampuan dan kualitas bertarungnya.
"Ini merupakan kejuaraan dunia pertama yang saya ikuti. Mudah-mudahan saya bisa tampil lepas agar bisa mengeluarkan kemampuan secara maksimal," ucapnya.
Menghadapi kejuaraan dunia, PB IPSI juga memanggil pesilat dari berbagai daerah yakni Wewey Wita, Yulinar Tikasari, Wahyudi Lukman, Yudi Purwadiono (Jabar) serta Wenny Sasmita dari Sumbar.
Seluruh atlet, khususnya untuk kategori tanding saat ini telah fokus menjalankan pelatnas di Padepokan Silat Indonesia, TMII Jakarta. Sementara untuk kategori seni tunggal, ganda, dan regu dimulai 22 Oktober di Denpasar, Bali. (T.KR-DF/F003)
Ketua KONI Bantaeng Ahmad Karim di Bantaeng, Kamis, mengatakan Johan merupakan salah satu atlet yang layak diperhitungkan. Apalagi mahasiswa UNM tersebut memiliki modal sebagai peraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.
Terpilihnya Johan yang merupakan putra daerah, menurut dia, juga diharapkan menjadi momen bagi seluruh atlet Bantaeng untuk berlatih lebih keras.
"Kita tentu bangga dengan terpilihnya Johan mewakili Indonesia. Saya kira apa yang diraihnya di PON merupakan bukti kualitasnya sebagai atlet. Mudah-mudahan dia bisa mengeluarkan kemampuan maksimalnya di kejuaraan nanti," jelasnya.
Johan, sebelumnya juga cukup optimistis dapat mempersembahkan medali bagi Indonesia di kejuaraan tersebut. Dirinya juga mengaku tidak gentar meski baru pertama kali tampil di kejuaraan internasional.
Untuk menjaga peluang, dirinya akan memanfaatkan agenda pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk mematangkan kemampuan dan kualitas bertarungnya.
"Ini merupakan kejuaraan dunia pertama yang saya ikuti. Mudah-mudahan saya bisa tampil lepas agar bisa mengeluarkan kemampuan secara maksimal," ucapnya.
Menghadapi kejuaraan dunia, PB IPSI juga memanggil pesilat dari berbagai daerah yakni Wewey Wita, Yulinar Tikasari, Wahyudi Lukman, Yudi Purwadiono (Jabar) serta Wenny Sasmita dari Sumbar.
Seluruh atlet, khususnya untuk kategori tanding saat ini telah fokus menjalankan pelatnas di Padepokan Silat Indonesia, TMII Jakarta. Sementara untuk kategori seni tunggal, ganda, dan regu dimulai 22 Oktober di Denpasar, Bali. (T.KR-DF/F003)