Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai, Sulawesi Selatan terus fokus mendorong produksi kedelai khususnya di Kecamatan Bulupoddo, guna memenuhi tingginya permintaan pasar.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebuanan (TPHP) Kabupaten Sinjai Kamaruddin di Sinjai, Selasa, mengapresiasi Kecamatan Bulupoddo dan pemerintah desa setempat dalam mengembangkan komoditi kedelai.

Berdasarkan pengukuran secara ubinan, produksi tanaman kedelai di lahan ini mencapai 1,6 ton per hektare. Jumlah ini kata Kamaruddin melampaui produksi rata-rata nasional yang saat ini mencapai 1,5 ton per hektar.

“Apa yang dihasilkan petani kedelai sudah luar biasa karena hasilnya melampaui dari produksi rata-rata nasional," katanya.

Mudah-mudahan program ini bisa berlanjut sehingga Kecamatan Bulupoddo ini bisa memenuhi bahan baku dari beberapa perusahaan pembuatan tempe dan tahu yang ada si Sinjai ini,” sambung Kamaruddin pada panen perdana komoditas kedelai di dusun Hilalang, Kecamatan Bulupoddo itu.

Menurutnya, komoditi ini adalah merupakan program utama Kementerian Pertanian yang saat ini dikembangkan sebab kedelai adalah komoditi pertanian yang paling banyak diimpor.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai A. Ilham Abubakar menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah setempat yang sudah berani membuat terobosan dengan mengembangkan tanaman kedelai.

Menurutnya, masyarakat Indonesia merupakan penggemar tempe dan tahu yang berbahan dasar kacang kedelai, sehingga sangat cocok untuk dikembangkan menjadi tanaman pangan selain padi dan jagung di Kabupaten Sinjai.

‘Komoditi ini sangat dibutuhkan sekali karena makanan tempe dan tahu masih menjadi kesukaan masyarakat kita. Di sisi lain kebutuhan produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut sehingga kita masih lakukan impor,” tuturnya.

Ilham berharap kelompok Tani Sipakainge ini bisa menjadi percontohan bagi desa lain sehingga termotivasi juga untuk mau mengembangkan tanaman kedelai.

Sementara itu, Camat Bulupoddo Syahrul Paesa mengatakan panen dilaksanakan di lahan sawah seluas satu hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Sipakainge ini dalam mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan yang merupakan program padat karya tunai desa (PKTD) Lamatti Riaja.

Menurut dia, budidaya kedelai di kecamatan Bulupoddo saat ini dikembangkan oleh dua desa yaitu desa Lamatti Riaja dan Lamatti Riattang.

Hal ini dilakukan mengingat lahan di kecamatan Bulupoddo sangat berpotensi pengembangan budidaya tanaman yang merupakan bahan baku pembuatan tempe dan tahu.

Ia pun berharap melalui panen perdana yang dilakukan hari ini bisa memicu petani di desa lain untuk mengembangkan tanaman kedelai yang saat ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat.


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024