Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan bersama Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad berkolaborasi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting di daerah setempat.

"Ini upaya kita bersama dalam menurunkan dan mencegah angka stunting. Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kita semua," ujar Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni di Gowa, Rabu.

Ia mengatakan penanganan stunting menjadi tanggungjawab bersama sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak, tidak terkecuali Divif 3 Kostrad.

Dia menjelaskan bahwa kondisi stunting bukan hanya disebabkan oleh masalah kesehatan, tetapi berbagai faktor, di antaranya ekonomi, pengetahuan orang tua, ketersediaan pangan, atau bahkan politisi.

"Kita tidak punya banyak waktu untuk melakukan penurunan stunting. Untuk itu, kolaborasi, konvergensi dan semua keterpaduan program dan kegiatan diperlukan untuk melakukan percepatan penurunan stunting, termasuk TNI dan kepolisian di dalamnya," katanya.

Ia menerangkan pencegahan stunting dimulai dari hulu, yaitu memperhatikan kesiapan calon pengantin, kesehatan ibu hamil, ibu setelah persalinan, dan tumbuh kembang balita.

Dia mengatakan dengan memperhatikan sasaran yang tepat  tidak akan ada lagi penambahan kasus stunting.

"Bila kita dapat melakukan penurunan stunting secara cepat dan tepat, maka akan banyak masalah lain yang ikut terselesaikan, seperti masih tingginya angka kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir, banyaknya pernikahan usia anak dan masalah lain yang menyangkut pangan dan lingkungan," tuturnya.

Dirinya menyebutkan pada kesempatan ini bentuk kolaborasi yang dilakukan yaitu pemberian paket makanan bagi ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun.

Abd Rauf berharap, kegiatan seperti ini terus dilakukan dengan semua pihak bekerja sungguh-sungguh untuk mencapai target 14 persen angka stunting di tahun 2024.

"Dengan semua upaya ini, saya berharap di Kabupaten Gowa dapat bersiap menyambut Indonesia Emas 2045 yang merupakan 100 tahun Indonesia merdeka dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul," ucapnya.

Panglima Divif 3 Kostrad Mayjen TNI Dwi Darmadi menyampaikan apresiasi atas pencanangan Kolaborasi Cegah Stunting di daerah setempat, karena persoalan tersebut membutuhkan perhatian dari semua pihak.

Apalagi, katanya, di masa pandemi COVID-19 banyak masyarakat ragu ke fasilitas kesehatan untuk memeriksa dan memantau status gizi anak.

Secara teknis, katanya, Perpres Nomor 72 Tahun 2021 dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN Pasti). Terdapat tiga pendekatan dalam pelaksanaan RAN Pasti, yakni pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu, yaitu pencegahan lahirnya bayi stunting dan penanganan balita stunting.

Selain itu, melalui pendekatan multisektor dan multipihak melalui pentahelix, yaitu menyediakan platform kerja sama antara pemerintah dan unsur pemangku kepentingan, seperti dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media.

Selain itu, pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif, yang berfokus pada kesehatan dan kecukupan gizi tiga bulan calon pengantin, ibu hamil, ibu masa interval, baduta (bawah dua tahun) dan balita, didukung dengan penyediaan sanitasi, akses air bersih, serta bantuan sosial.

"Kita berharap semua pihak yang hadir bisa menguatkan komitmen dalam menanggulangi masalah stunting di Kabupaten Gowa secara bersama-sama dan merealisasikan program yang telah direncanakan ke depan," katanya.

Dirinya juga mengungkapkan  faktor penting yang juga wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting tepat sasaran, adalah kualitas data. Perbaikan data stunting yang akan menjadi rujukan perencanaan, monitoring, dan evaluasi intervensi stunting, dilakukan dengan memperhatikan validitas dan akurasi data.

Dwi Darmadi menerangkan pengumpulan data yang baik dimulai ketika alat ukur sesuai standar yang ditetapkan, petugas memiliki kapasitas yang sama dan terlatih, prosedur pendataan dipenuhi.

"Masa depan kita tergantung dari aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang dalam menyongsong masa depan. Kita harus optimis dan tidak boleh lengah anak-anak bangsa adalah bagian masa kini dan masa depan. Saya mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah guna menekan angka stunting di Kabupaten Gowa," ucapnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Gowa AKBP Tri Gofaruddin, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Gowa Muh Rusdi, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gowa Sofyan Daud, Ketua Baznas Kabupaten Gowa Abbas Alauddin dan sejumlah pejabat utama Divif 3 Kostrad.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024