Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic mencapai final turnamen ATP di Astana pada Sabtu waktu setempat setelah lawannya Daniil Medvedev secara mengejutkan mundur pada akhir set kedua.
Dalam kedudukan 4-6, 7-6 (8/6), Medvedev memutuskan menyerah sebelum set penentuan, bahkan Djokovic awalnya sempat terkejut.
"Ini kedua kalinya dalam hidup saya, saya mundur seperti ini karena otot yang tertarik," kata Medvedev seperti dikutip AFP. "Pada poin kedua tie-break, saya merasa agak aneh pada aduktor saya.
"Saya awalnya beranggapan mungkin ini kram dan setelah itu saya merasa, 'Tidak, mungkin bukan kram'."
Djokovic akan menghadapi Stefanos Tstisipas dalam final i Minggu saat dia mengincar gelar ATP yang ke-90.
Juara Grand Slam 21 kali itu sudah memenangkan tujuh dari sembilan pertemuannya dengan petenis Yunani itu, termasuk dalam final French Open tahun lalu.
Medvedev menjadi pemain pertama yang mengalahkan Djokovic dalam nomor tunggal sejak Nick Kyrgios pada final Wimbledon.
Djokovic menyamakan kedudukan dalam pertandingan yang dramatis itu di mana kedua pemain berada dalam permainan terbaiknya saat tie-break yang menegangkan.
Tetapi Medvedev memberi isyarat tidak bisa melanjutkan bermain sehingga mengirim Djokovic ke final ATP yang ke 128 baginya.
"Pertandingan yang sangat ketat, terutama dalam set kedua," tambah Djokovic tentang pertarungan antara dua mantan petenis nomor satu dunia itu.
Sebelumnya, unggulan ketiga Tsitsipas mengalahkan Andrey Rublev 4-6, 6-4, 6-3 untuk mencapai final keenamnya musim ini.
"Saya senang kepada saya sendiri karena begitungotot agar segalanya berjalan dengan sangat baik," kata Tsitsipas.
Sebuah break pada game pembuka pertandingan membuat Rublev yang unggulan kelima merebut set pertama.
Tapi Tsitsipas, yang menyelamatkan lima dari enam break point dalam pertandingan itu, merampas set kedua untuk memaksakan set penentuan dimainkan.
Petenis berusia 24 tahun itu kembali solid pada set ketiga dengan menutup kemenangan setelah bertarung selama dua jam 10 menit untuk membuat rekor head-to-head dia melawan Rublev menjadi 6-4.
"Mentalitas saya agak berubah," tambah Tsitsipas. "Saya bermain dengan gaya permainan yang lebih agresif dan tidak beruntung."
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Capai final Astana, Djokovic di ambang rebut gelar ke-90
Dalam kedudukan 4-6, 7-6 (8/6), Medvedev memutuskan menyerah sebelum set penentuan, bahkan Djokovic awalnya sempat terkejut.
"Ini kedua kalinya dalam hidup saya, saya mundur seperti ini karena otot yang tertarik," kata Medvedev seperti dikutip AFP. "Pada poin kedua tie-break, saya merasa agak aneh pada aduktor saya.
"Saya awalnya beranggapan mungkin ini kram dan setelah itu saya merasa, 'Tidak, mungkin bukan kram'."
Djokovic akan menghadapi Stefanos Tstisipas dalam final i Minggu saat dia mengincar gelar ATP yang ke-90.
Juara Grand Slam 21 kali itu sudah memenangkan tujuh dari sembilan pertemuannya dengan petenis Yunani itu, termasuk dalam final French Open tahun lalu.
Medvedev menjadi pemain pertama yang mengalahkan Djokovic dalam nomor tunggal sejak Nick Kyrgios pada final Wimbledon.
Djokovic menyamakan kedudukan dalam pertandingan yang dramatis itu di mana kedua pemain berada dalam permainan terbaiknya saat tie-break yang menegangkan.
Tetapi Medvedev memberi isyarat tidak bisa melanjutkan bermain sehingga mengirim Djokovic ke final ATP yang ke 128 baginya.
"Pertandingan yang sangat ketat, terutama dalam set kedua," tambah Djokovic tentang pertarungan antara dua mantan petenis nomor satu dunia itu.
Sebelumnya, unggulan ketiga Tsitsipas mengalahkan Andrey Rublev 4-6, 6-4, 6-3 untuk mencapai final keenamnya musim ini.
"Saya senang kepada saya sendiri karena begitungotot agar segalanya berjalan dengan sangat baik," kata Tsitsipas.
Sebuah break pada game pembuka pertandingan membuat Rublev yang unggulan kelima merebut set pertama.
Tapi Tsitsipas, yang menyelamatkan lima dari enam break point dalam pertandingan itu, merampas set kedua untuk memaksakan set penentuan dimainkan.
Petenis berusia 24 tahun itu kembali solid pada set ketiga dengan menutup kemenangan setelah bertarung selama dua jam 10 menit untuk membuat rekor head-to-head dia melawan Rublev menjadi 6-4.
"Mentalitas saya agak berubah," tambah Tsitsipas. "Saya bermain dengan gaya permainan yang lebih agresif dan tidak beruntung."
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Capai final Astana, Djokovic di ambang rebut gelar ke-90