Makassar (ANTARA) - Manajemen PT PSM Makassar berharap proses pembenahan aturan sepak bola yang kini disusun Pemerintah, PSSI dan FIFA dampak dari tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, bisa dipatuhi bersama seluruh klub maupun suporter sepak bola di Indonesia.
"Kita mengharapkan ada sebuah standar regulasi yang benar-benar bisa kita ikuti sama-sama, setelah ada pertemuan PSSI, FIFA dan Pemerintah Indonesia, " ujar Komisaris Utama PT PSM Makassar, Munafri Arifuddin, Senin.
Selain itu, pihaknya berharap Pemerintah dapat membangun stadion yang layak dan mengikuti standar Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA agar kejadian di Kanjuruhan tidak terulang kembali.
"Kita berharap pemerintah bisa membangun stadion yang berstandar, bisa menampung semua orang dan safety (pengamanan) yang baik serta sesuai dengan aturan yang berlaku," harap pria disapa akrab Appi ini.
Sejauh ini pihaknya masih menanti perubahan jadwal pertandingan dan menunggu hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) serta petunjuk dari Presiden Joko Widodo untuk penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan.
"Sampai saat ini kita menunggu ada kabar baik selanjutnya. Apa yang kita lakukan? pasti kita latihan terus," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima Presiden Joko Widodo.
Dalam surat dari FIFA yang diterima oleh Presiden Jokowi sebagai tindak lanjut pembicaraan melalui telepon antara Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Senin (3/10).
Selanjutnya, kata Jokowi, akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan pemerintah Indonesia untuk membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.
Kemudian, ketiga pihak tersebut juga akan memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
Selanjutnya, kolaborasi Indonesia, AFC dan FIFA juga akan menyasar sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
Kemudian kolaborasi tiga pihak itu juga akan turut menyoroti jadwal pertandingan agar memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.
"Kita mengharapkan ada sebuah standar regulasi yang benar-benar bisa kita ikuti sama-sama, setelah ada pertemuan PSSI, FIFA dan Pemerintah Indonesia, " ujar Komisaris Utama PT PSM Makassar, Munafri Arifuddin, Senin.
Selain itu, pihaknya berharap Pemerintah dapat membangun stadion yang layak dan mengikuti standar Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA agar kejadian di Kanjuruhan tidak terulang kembali.
"Kita berharap pemerintah bisa membangun stadion yang berstandar, bisa menampung semua orang dan safety (pengamanan) yang baik serta sesuai dengan aturan yang berlaku," harap pria disapa akrab Appi ini.
Sejauh ini pihaknya masih menanti perubahan jadwal pertandingan dan menunggu hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) serta petunjuk dari Presiden Joko Widodo untuk penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan.
"Sampai saat ini kita menunggu ada kabar baik selanjutnya. Apa yang kita lakukan? pasti kita latihan terus," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima Presiden Joko Widodo.
Dalam surat dari FIFA yang diterima oleh Presiden Jokowi sebagai tindak lanjut pembicaraan melalui telepon antara Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Senin (3/10).
Selanjutnya, kata Jokowi, akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan pemerintah Indonesia untuk membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia.
Kemudian, ketiga pihak tersebut juga akan memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
Selanjutnya, kolaborasi Indonesia, AFC dan FIFA juga akan menyasar sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
Kemudian kolaborasi tiga pihak itu juga akan turut menyoroti jadwal pertandingan agar memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada, serta menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.