Mamasa, Sulbar (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, membantu pencarian korban yang terserat banjir bandang dan longsor yang melanda Desa Batanghuru, Kecamatan Sumarorong.

"Peristiwa banjir bandang ini terjadi Kamis pukul 16.00 Wita. Musibah ini menyebabkan 10 orang tewas dan puluhan orang lainnya dikabarkan masih hilang," kata Kapolsek Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Yuslim Yusus yang dihubungi melalui telpon di Mamasa, Jumat dini hari.

Menurut Yuslim, pihaknya sudah menerjunkan personel untuk melakukan pertolongan dan memberikan bantuan terhadap warga yang tertimpa bencana banjir bandang.

"Anggota kami sudah diterjunkan sejak kejadian hingga sekarang ini untuk melakukan penyisiran di lokasi. Namun, kami bersama tim penanggulangan bencana mengalami kesulitan karena medan cukup berat dan jaringan telekomunikasi yang tidak tersedia," ungkap Yuslim.

Berdasarkan data sementara, kata dia, sedikitnya sepuluh orang dinyatakan tewas, belasan lainnya luka-luka serta diperkirakan masih ada sekitar 20 orang lainnya masih dinyatakan hilang belum ditemukan dalam peristiwa banjir bandang di Desa Batanguru.

Ia menuturkan, lokasi desa Batanguru itu relatif sulit dijangkau karena berada di daerah pegunungan Mamasa, apalagi saat ini hujan masih terus turun sehingga jalan yang sudah rusak membuat akses jalan makin sulit ditempuh.

Yuslim menyampaikan, bencana meluapnya air Sungai Kabaniran karena adanya tanah longsor menimbun sungai. Sehingga air sungai terhambat dan tumpukan tanah yang menutup sungai jebol membuat air meluap hingga menghanyutkan sejumlah rumah.

Dia menjelaskan, meluapnya air sungai Kabaniran di desa Batanguru ini telah menghanyutkan sedikitnya tujuh rumah warga. (T.KR-ACO/Z002)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024