Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membentuk satuan tugas penanganan bencana sampai ditingkat dusun dengan melibatkan masyarakat.

"Sesuai petunjuk penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik membentuk penanganan bencana di Sulbar harus dilakukan untuk membantu masyarakat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulbar, Amri Eka Sakti di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah Sulbar melaksanakan sosialisasi kesiapsiagaan dan mitigasi bencana kepada warga yang menjadi korban banjir Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju adalah bagian penanganan bencana yang dilakukan pemerintah Sulbar.

"Sosialisasi kesiapsiagaan dan mitigasi bencana ini dilaksanakan agar masyarakat memahami dan mengetahui langkah yang diambil ketika bencana banjir terjadi untuk menghindari korban jiwa.

Ia mengatakan, dari sosialisasi tersebut direkomendasikan untuk dibentuk tim satgas bencana pada setiap dusun dengan melibatkan masyarakat yang ada diberbagai desa di wilayah Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju yang merupakan daerah rawan bencana banjir dan longsor.

Menurut dia, dengan sosialisasi tersebut maka diharapkan masyarakat dapat bersiaga dengan melakukan ronda malam ketika curah hujan tinggi dan berpotensi terjadi bencana.

Ia meminta agar asyarakat juga diminta agar dapat saling mengawasi dalam melakukan dalam bercocok tanam dengan mengenal kondisi lahan yang akan digarap, jangan sampai lahan yang ketika dikelola, mudah memicu terjadinya longsor dan bencana banjir.

Menurut dia, pemerintah Sulbar dan pemerintah kabupaten Mamuju juga akan membentuk tim satuan tugas (Satgas) penanganan bencana di wilayah Mamuju sebagai satgas yang akan membantu satgas bencana ditingkat dusun.

Ia menghimbau masyarakat agar tidak melakukan penebangan pohon untuk membuka areal perkebunan di wilayah yang rawan terjadi longsor dan banjir.

"Pemerintah desa diminta menghimbau kepada masyarakat agar memperhatikan lingkungan sebelum membuka areal perkebunan, demi mencegah terjadinya bencana," katanya.

Ia menyampaikan banjir bandang di Kecamatan Kalukku pada (11/10) sebelumnya mengakibatkan sebanyak empat unit rumah hanyut di Desa Sondoangn selain itu tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, kemudian satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukan.

BPBD Sulbar juga mencatat sejumlah sekolah, puskesmas dan kantor desa dan sejumlah pelayanan umum lainnya kemudian rumah ibadah terdampak banjir tersebut.

Sementara pemerintah di Mamuju mencatat sedikitnya 1.625 rumah warga telahterdampak banjir dan mengalami kerusakan, sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi.

Banjir di Kecamatan Kalukku, selain memutus akses jalan sejumlah desa juga merusak areal perkebunan dan pertanian masyarakat.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024