Makassar (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bantaeng, Sulsel, memberikan pelatihan membuat kerajinan berbahan dasar benang polycherry kepada warga binaan perempuan (WBP) untuk bekal setelah bebas.

Kepala Rutan Bantaeng Ince M. Rizal melalui keterangan di Makassar, Senin, mengatakan berbagai keterampilan diajarkan kepada warga binaan agar bisa menjadi bekal setelah bebas nanti.

"Kami bekali keterampilan supaya nanti jika sudah bebas menjadi bekalnya agar tidak kembali melakukan hal-hal bertentangan dengan hukum," ujarnya.

Ince Rizal mengatakan diperlukan konsistensi bagi setiap jajaran untuk memastikan kegiatan positif terus berjalan dalam rutan untuk memastikan para warga binaan agar tidak kembali ke jalannya yang bertentangan dengan hukum.

Ia juga menyatakan warga binaan khususnya di blok wanita perlu diberikan pelatihan secara rutin dan berkesinambungan.

"Kami targetkan, semua warga binaan perempuan dapat mengikuti dan menekuni pelatihan ini," katanya.

Lebih lanjut, Ince mengatakan bahwa Kegiatan seperti ini berguna untuk memberi bekal kepada warga binaan usai menjalani masa pidananya.

"Selama pelatihan berlangsung, warga binaan juga diberikan materi dan praktek oleh petugas wanita agar bisa menambah pengetahuan mereka supaya bisa menghasilkan suatu kerajinan yang mempunyai nilai jual yang bagus," lanjut dia.

Sebelumnya, Tim Penggerak PKK Kecamatan Bantaeng telah membantu dan memberikan bahan keterampilan bagi warga binaan dan tentunya hal ini menjadi salah satu bentuk kepedulian masyarakat luar untuk mendukung pembinaan di Rutan Bantaeng.

Kegiatan pembinaan ini diapresiasi Kakanwil Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak dan meminta seluruh Lapas dan Rutan se-Sulsel agar pembinaan terhadap WBP dapat terus ditingkatkan.

 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024