Majene, Sulbar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menyatakan bahwa daerah itu masih masuk kategori rawan tanah longsor di beberapa lokasi, terutama sekitar jalur Trans Sulawesi.

"Majene masih masuk dalam kategori rawan longsor. Hal itu sesuai pengamatan yang selama ini kami lakukan di beberapa wilayah, sebagian besar terdapat di kawasan Majene pelosok dan sebagian di antaranya terdapat di sepanjang jalur Trans Sulawesi Majene," kata Kepala BPBD Kabupaten Majene Mansyur T di Majene, Rabu.

Dia menyatakan pentingnya waspada terhadap potensi longsor di jalur Trans Sulawesi. Jalan itu satu-satunya jalur darat penghubung antara Sulawesi Selatan-Sulbar-Sulawesi Tengah.

Hingga saat ini, longsor sudah sering menutup akses jalan di kawasan tersebut.

"Apalagi saat ini telah memasuki musim hujan, tanah longsor mengancam perjalanan kendaraan yang sebelumnya telah menimbulkan banyak korban materi dan sempat menimbulkan korban jiwa," katanya.

Hampir sebagian besar jalur Trans Sulawesi Majene, berbatasan langsung dengan tebing dan di sisi lainnya dengan jurang, serta di tepi pantai.

Khusus potensi longsor di jalur tersebut, katanya, memungkinkan banyak bencana yang perlu segera diantisipasi.

Mansyur mengatakan selain potensi longsor, jurang yang berbatasan langsung dengan pantai mengalami pengikisan atau abrasi sehingga kendaraan yang melintas terancam tergelincir ke pantai saat terjadi pergeseran tanah akibat abrasi.

"Kami hanya mengimbau warga untuk lebih waspada. Selain di sekitar jalur Trans Sulawesi, warga yang berada di sekitar aliran sungai dan bermukim di perbukitan agar lebih waspada sebab curah hujan tahun ini diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Pihaknya mengharapkan antisipasi longsor di kawasan Trans Sulawesi mendapat perhatian serius dari Pemprov Sulbar maupun pemerintah pusat supaya tidak jatuh korban jiwa dan korban lainnya.  (T.KR-AHN/M029)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024