Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat vaksin COVID-19 mencapai 65,13 juta jiwa hingga Rabu, pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 50.095 orang, sehingga mencapai total 65.138.522 orang.
Dengan demikian tercatat, suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 27,76 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, yakni 234.666.020 orang.
Penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 16.518 orang menjadi 171.920.407 orang, yang meliputi 73,26 persen dari total sasaran.
Penerima dosis pertama bertambah 7.660 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 205.159.120 orang atau sudah diberikan pada 87,43 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih menargetkan tenaga kesehatan terjadi penambahan 1.315 orang. Total 669.805 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik konsultan dr. Angky Budianti, SpMK(K) mengatakan vaksinasi COVID-19 masih memiliki efektivitas yang cukup tinggi untuk mencegah gejala berat yang mungkin ditimbulkan dari infeksi varian Omicron, termasuk subvarian XBB.
"Untuk vaksin, data sampai saat ini efektivitasnya masih cukup tinggi sebetulnya untuk mencegah penyakit yang berat dan juga mencegah kematian terhadap variant of concern yang ada, yaitu Omicron," kata dokter dari RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.
Dia mengatakan perlindungan vaksin memiliki tingkatan yang berbeda-beda pada setiap individu, bergantung status imun orang tersebut.
Hingga saat ini, imbuhnya, belum ada vaksin yang bisa 100 persen efektif bisa mencegah penyakit sehingga protokol kesehatan masih diperlukan.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerima dosis ketiga capai 65,13 juta jiwa penduduk Indonesia
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 50.095 orang, sehingga mencapai total 65.138.522 orang.
Dengan demikian tercatat, suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 27,76 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, yakni 234.666.020 orang.
Penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 16.518 orang menjadi 171.920.407 orang, yang meliputi 73,26 persen dari total sasaran.
Penerima dosis pertama bertambah 7.660 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 205.159.120 orang atau sudah diberikan pada 87,43 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih menargetkan tenaga kesehatan terjadi penambahan 1.315 orang. Total 669.805 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik konsultan dr. Angky Budianti, SpMK(K) mengatakan vaksinasi COVID-19 masih memiliki efektivitas yang cukup tinggi untuk mencegah gejala berat yang mungkin ditimbulkan dari infeksi varian Omicron, termasuk subvarian XBB.
"Untuk vaksin, data sampai saat ini efektivitasnya masih cukup tinggi sebetulnya untuk mencegah penyakit yang berat dan juga mencegah kematian terhadap variant of concern yang ada, yaitu Omicron," kata dokter dari RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.
Dia mengatakan perlindungan vaksin memiliki tingkatan yang berbeda-beda pada setiap individu, bergantung status imun orang tersebut.
Hingga saat ini, imbuhnya, belum ada vaksin yang bisa 100 persen efektif bisa mencegah penyakit sehingga protokol kesehatan masih diperlukan.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerima dosis ketiga capai 65,13 juta jiwa penduduk Indonesia