Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan harus menghentikan sementara proses vaksinasi untuk anak-anak karena stok vaksin Sinovac untuk beberapa waktu sudah tidak ada.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Ardadi di Makassar, Jumat, mengatakan vaksin jenis Sinovac dengan tarif lebih rendah merupakan satu-satunya yang sejauh ini mendapat rekomendasi untuk disuntikkan pada anak usia 12 tahun ke bawah.
“Kami masih menunggu pesan dari pusat untuk terus memvaksinasi anak di 24 kabupaten dan kota di Sulsel,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penghentian sementara vaksinasi anak membuat pergerakan cakupan vaksinasi anak tetap stagnan di angka 535.905 (vaksin dosis pertama) dan 372.071 untuk dosis kedua atau sebanyak 41,41 persen dari total target 896.163 anak.
Dikatakannya, sembari menunggu pengiriman vaksin Sinovac dari pusat, pihaknya masih berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kabupaten kota untuk mempersiapkan jika tiba-tiba ada pengiriman vaksin dari pusat.
Termasuk dengan menjalin koordinasi dengan dinas pendidikan di masing-masing kabupaten untuk mendukung pencapaian vaksinasi anak di masa mendatang.
Selain itu, Dinkes juga saat ini memilih untuk fokus menggarap target vaksinasi bagi lansia, masyarakat umum, SDM kesehatan atau tenaga kesehatan, dan pejabat publik karena stok vaksin yang tersedia cukup.
“Kami masih menunggu dan tentunya siap untuk memperpanjang vaksinasi anak-anak jika ada pengiriman vaksin Sinovac dari kementerian,” kata Ardadi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan Judul: Stok Sinovac Kosong, Vaksinasi Anak di Sulsel Dihentikan Dinkes
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Ardadi di Makassar, Jumat, mengatakan vaksin jenis Sinovac dengan tarif lebih rendah merupakan satu-satunya yang sejauh ini mendapat rekomendasi untuk disuntikkan pada anak usia 12 tahun ke bawah.
“Kami masih menunggu pesan dari pusat untuk terus memvaksinasi anak di 24 kabupaten dan kota di Sulsel,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penghentian sementara vaksinasi anak membuat pergerakan cakupan vaksinasi anak tetap stagnan di angka 535.905 (vaksin dosis pertama) dan 372.071 untuk dosis kedua atau sebanyak 41,41 persen dari total target 896.163 anak.
Dikatakannya, sembari menunggu pengiriman vaksin Sinovac dari pusat, pihaknya masih berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kabupaten kota untuk mempersiapkan jika tiba-tiba ada pengiriman vaksin dari pusat.
Termasuk dengan menjalin koordinasi dengan dinas pendidikan di masing-masing kabupaten untuk mendukung pencapaian vaksinasi anak di masa mendatang.
Selain itu, Dinkes juga saat ini memilih untuk fokus menggarap target vaksinasi bagi lansia, masyarakat umum, SDM kesehatan atau tenaga kesehatan, dan pejabat publik karena stok vaksin yang tersedia cukup.
“Kami masih menunggu dan tentunya siap untuk memperpanjang vaksinasi anak-anak jika ada pengiriman vaksin Sinovac dari kementerian,” kata Ardadi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan Judul: Stok Sinovac Kosong, Vaksinasi Anak di Sulsel Dihentikan Dinkes