Makassar (ANTARA) - Bank Tabungan Pensiunan Nasional ( BTPN)  terus memperkuat inovasi digital guna memudahkan layanan perbankan melalui aplikasi Jenius untuk menyasar kaum milenial dan kelompok purna bakti atau pensiunan pegawai.

"Aplikasi Jenius BTPN ini terus kita perkenalkan kepada semua nasabah baik itu milenial serta para pensiunan. Saat ini sudah banyak yang menggunakannya," ujar Regional Business Leader Micro Business dan Regional Head Indonesia Bagian Timur Bank BTPN, Yusri Asri saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat.

Layanan inovasi digital tersebut, kata dia, untuk menyesuaikan perkembangan teknologi. Apalagi, sejak 2020 pandemi COVID-19 orang tidak beraktivitas secara tatap muka untuk mencegah penyebaran virus. Sehingga penggunaan aplikasi Jenius sangat tepat dalam bertransaksi keuangan.

Sejauh ini, pengguna Jenius, sebut dia, terus mengalami pertumbuhan di wilayah Indonesia Timur. Secara nasional pengguna aplikasi Jenius sudah mencapai 4,2 juta nasabah. Untuk mendongkrak pengguna aplikasi, pihaknya terus memperkenalkan kepada nasabah baru.

Ia mencontohkan, aplikasi Jenius BTPN memudahkan nasabah bertransaksi seperti para purnabakti. Selama ini, mereka harus menunggu lama di bank untuk menerima uang pensiun maupun mengirim uang, setelah menggunakan aplikasi ini jauh lebih cepat.

Yusri mengatakan, Bank BTPN masih fokus pada tiga segmen penyaluran kredit seperti Mikro dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Small Medium Entrerprise (SME) serta Purnabakti. Sedangkan pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10 persen pada periode Januari sampai Oktober 2022.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan penyaluran kredit bagi UMKM mengingat pandemi COVID-19 secara berangsur melandai dan ekonomi mulai bangkit. Namun, penyaluran kredit usaha tetap dilihat kemampuan pengelolaan bisnis UMKM tersebut.

Daya dan Corporate Communications Head Bank BTPN, Andrie Darusman, sebelumnya mengatakan, kondisi finansial Bank BTPN mulai bertumbuh positif setelah merger (bergabung) dengan SMBCI dan tidak hanya melayani ritel tapi juga korporasi.

"Sejak merger, aset telah mencapai hampir Rp200 triliun. Sekarang kami mulai melayani ritel dan korporasi dulunya hanya melayani ritel," sebut Andrie Darusman.

Hingga Januari sampai September, Bank BTPN mencatatkan pertumbuhan laba bersih 18 persen dibandingkan tahun 2021. Laba bersih Bank BTN setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami peningkatan menjadi Rp2.418 triliun sepanjang Januari sampai September 2022. Dari periode yang sama tahun 2021 sebesar 2.046 triliun.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024