Makassar (ANTARA News) - Desa Bulobulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto menjadi daerah percontohan bebas buang air besar sembarangan (BABS).

"Ini karena adanya pendekatan dan intervensi yang kontinyu, sehingga Desa Bulo-Bulo 100 persen bebas BABS atau open defecation free (ODF)," kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Arungkeke, Kabupaten Jeneponto Mansyur menanggapi kondisi warga di wilayah kerjanya, Senin.

Menurut dia, di Desa Bulobulo yang terdiri atas tiga dusun, semua kepala keluarga (KK) telah ODF alias telah memiliki jamban. Hal itu tidak terlepas dari peran serta pendampingan Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) United State Agency for International Development (USAID) untuk isu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Dia mengatakan, dari sekitar 300 KK yang berdomisili di tiga dusun tersebut akhirnya telah mengantar Desa Bulo-Bulo meraih status ODF. Diharapkan dusun atau desa lainnya yang belum mencapai status itu, agar dapat mengikuti jejak desa yang mayoritas penduduknya adalah nelayan dan petani.

"Semoga keberhasilan Bulo-Bulo ini dapat menular ke desa tetangga lainnya. Apalagi pengadaan sarana jamban yang sesuai standar kesehatan, bersumber dari kesadaran warga sendiri," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Bulobulo Suriani (40) mengaku keluarganya lebih hidup teratur dan sehat setelah memiliki jamban.

"Dulu jamban kami sangat sederhana dan belum begitu memenuhi standar. Tapi kemudian perlahan-lahan, kami bangun jamban yang lebih baik," kata ibu dari tiga orang anak ini.

Dia mengatakan, dari hasil penjualan rumpul laut yang dibudidayakan bersama suami, akhirnya mampu membuat jamban baru meskipun masih berdinding dan beratapkan seng bekas. (T.S036/S023) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024