Makassar (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan menerapkan sistem pembelajaran hibrida di sekolah menengah atas (SMA) di wilayahnya dalam Program Smart School.

"Meskipun sudah pembelajaran tatap muka pasca kasus COVID-19 melandai, kami tetap kombinasi dengan tatap maya. Para siswa di 335 sekolah akan mendapatkan pembelajaran dari para guru berkualitas melalui video langsung dari studio," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Setiawan Aswad di Kota Makassar, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa Program Smart School mencakup penerapan sistem pembelajaran hibrida, gabungan pembelajaran via daring dan luring yang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar, meningkatkan kemampuan siswa belajar secara mandiri, meningkatkan kualitas penyampaian pelajaran, serta memperkuat kemampuan memanfaatkan teknologi informasi.

Dinas Pendidikan, menurut dia, telah memilih 70 guru dengan metode pembelajaran paling baik untuk mendukung penerapan sistem pembelajaran hibrida.

Guru-guru yang diseleksi oleh Tim Gabungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Dinas Pendidikan itu, ia menjelaskan, akan menyampaikan pelajaran via daring kepada seluruh siswa SMA di Sulawesi Selatan.

"Tujuh puluh guru terbaik yang telah direkrut secara bergantian memberikan pembelajaran yang sama atau sesuai dengan modul pelajaran di sekolah kepada siswa," katanya.

Di samping itu, ia melanjutkan, para guru di sekolah akan membimbing siswa mendalami materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menjalankan Program Smart School: Satu Standar, Satu Guru, Satu Sulsel guna meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia.


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024