Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah berhasil menuntaskan program Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (Gernas Kakao) hingga akhir tahun 2012 seluas 33.850 hektare.

"Program Gernas Kakao itu melaksanakan tiga bentuk kegiatan, yakni peremajaan, rehabilitasi, dan intensifikasi. Dari tiga program tersebut, kami telah menuntaskan hingga 33.850 hektare," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Mamuju, Abraham Lati, di Mamuju, Minggu.

Kegiatan Gernas Kakao itu, kata dia, dilaksanakan sejak 2009 dengan luas areal yang tertangani seluas 14.250 hektare, kemudian pada tahun 2010 seluas 3.000 hektare, tahun berikutnya seluas 10.800 hektare, dan pada tahun 2012 seluas 5.800 hektare.

"Secara terperinci kegiatan peremajaan kakao mencapai 5.550 hektare, rehabilitasi seluas 17.400 hektare, dan intensifikasi 10.900 hektare," tuturnya.

Abraham mengatakan bahwa kegiatan Gernas Kakao itu telah ikut mendukung peningkatan produksi kakao pada tahun 2011 mencapai 1,2 ton per hektare yang sebelumnya merosot akibat terserang hama dan curah hujan tinggi.

"Sebelumnya hasil panen pernah mencapai 200 kg per hektarenya. Akan tetapi, setelah itu ada peningkatan produksi buah kakao," ujarnya.

Ia menuturkan, meski produktivitas kakao telah berjalan maksimal, yang menjadi masalah adalah tidak adanya industri yang bisa mengolah hasil kakao sulbar agar komoditas ini dapat lebih menggenjot kesejahteraan petani Sulbar.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah di tingkat pusat diminta ikut bersedia membangun pabrik pengolah kakao sulbar di Mamuju agar hasil kakao dapat benilai tinggi bagi peningkatan ekonomi masyarakat. 
(T.KR-ACO/D007) 



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024