Mamuju (Antara News) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh berpendapat keputusan Bawaslu meloloskan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) bisa mengacaukan tahapan Pemilu 2014.

"Persoalan ini merupakan domainnya KPU yang melakukan seleksi atau verifikasi partai-partai politik. Jadi, saya tidak mau berandai-andai menanggapi atas lolosnya PKPI ini menjadi peserta Parpol tambahan pada Pemilu 2014," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Jumat.

Menurut dia, paling tidak rekomendasi Bawaslu pusat dengan meloloskannya PKPI bisa menimbulkan reaksi bagi parpol lain yang tidak lolos.

Karena, menurut dia, Bawaslu tidak memiliki wewenang untuk memutuskan apalagi menginstruksikan rekomendasi kepada KPU. Bawaslu hanya bertugas mengawasi, kalau memang dalam pengawasan ditemukan adanya kesalahan yang dilakukan KPU, maka ada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang lebih berkompeten.

"Tapi saya rasa jajaran KPU juga akan menyikapi persoalan ini dengan cermat dengan merujuk aturan yang telah ada,"kata dia.

Selaku pembina partai di daerah, kata dia, dirinya tetap menghargai apa pun keputusan Bawaslu yang telah menyatakan partai binaan mantan gubernur DKI Jakarta itu berhak menjadi peserta Pemilu 2014.

Anwar menyampaikan, berapa pun jumlah partai politik yang lolos menjadi peserta pemilu tak perlu diperdebatkan.

"Saya tidak terlalu persoalkan berapa jumlah parpol yang lolos karena masyarakat pun makin cerdas dan dewasa dalam berdemokrasi.

"Perbedaan partai politik di negara ini hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan berdemokrasi yakni menciptakan rasa adil dan kesejahteraan masyarakat. Jika itu dapat diwujudkan maka keberadaan parpol pun tidak akan terlalu diperdebatkan masyarakatnya,"ungkap Anwar yang juga mantan anggota DPR RI ini.
(Editor : S Muryono)

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024