Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan membahas rencana kerja sama program Matching Fund Kedaireka tahun 2023.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas membahas program kerja sama Kadeireka 2023," kata Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, di Mamuju, Jumat.
Program kerja sama Kedaireka, katanya, merupakan program pembiayaan bersama ide-ide inovatif di daerah.
Ia pun mengaku tertarik dengan program tersebut sebab lebih mengedepankan hasil.
"Kita tertarik dengan pembiayaan yang basisnya ril. Artinya, ril di sektor pertanian yang bisa kita kembangkan," katanya.
Menurutnya, kerja sama pembiayaan bersama tersebut menjadi kesempatan meniru cara negara lain yang sukses dengan inovatif.
"Ini tidak lebih dari cara-cara kita meniru Thailand yang sukses dengan inovasi konkrit yang langsung bisa dimanfaatkan petani dan nelayan dan sektor lainnya," katanya.
Dari rakor tersebut, pihaknya akan melakukan maping program dan menargetkan pengajuan proposal sebelum pergantian tahun.
Ia mengingatkan agar OPD terkait memanfaatkan peluang dari program Kedaireka tersebut.
"Manfaatkan peluang ini, sekaligus kita menggeser cara cara kita mengelola program yang tidak berbasis pada hasil. Saya minta para kepala dinas tidak boleh tinggal diam dan memanfaatkan waktu yang ada," kata Muhammad Idris.
Program Matching Fund Kedaireka adalah program pendanaan dari Ditjen Dikti yang melibatkan insan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk bersama-sama terlibat dalam menjawab tantangan dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Platform Kedaireka sudah diluncurkan sejak 2020 lalu dan sasaran dari program ini adalah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di bawah binaan Ditjen Dikti (universitas, institut dan sekolah tinggi) yang bekerja sama dengan DUDI.
Setelah perguruan tinggi dan DUDI menyepakati kemitraan melalui Kedaireka, dosen perguruan tinggi dapat mengajukan proposal Matching Fund.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas membahas program kerja sama Kadeireka 2023," kata Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, di Mamuju, Jumat.
Program kerja sama Kedaireka, katanya, merupakan program pembiayaan bersama ide-ide inovatif di daerah.
Ia pun mengaku tertarik dengan program tersebut sebab lebih mengedepankan hasil.
"Kita tertarik dengan pembiayaan yang basisnya ril. Artinya, ril di sektor pertanian yang bisa kita kembangkan," katanya.
Menurutnya, kerja sama pembiayaan bersama tersebut menjadi kesempatan meniru cara negara lain yang sukses dengan inovatif.
"Ini tidak lebih dari cara-cara kita meniru Thailand yang sukses dengan inovasi konkrit yang langsung bisa dimanfaatkan petani dan nelayan dan sektor lainnya," katanya.
Dari rakor tersebut, pihaknya akan melakukan maping program dan menargetkan pengajuan proposal sebelum pergantian tahun.
Ia mengingatkan agar OPD terkait memanfaatkan peluang dari program Kedaireka tersebut.
"Manfaatkan peluang ini, sekaligus kita menggeser cara cara kita mengelola program yang tidak berbasis pada hasil. Saya minta para kepala dinas tidak boleh tinggal diam dan memanfaatkan waktu yang ada," kata Muhammad Idris.
Program Matching Fund Kedaireka adalah program pendanaan dari Ditjen Dikti yang melibatkan insan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk bersama-sama terlibat dalam menjawab tantangan dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Platform Kedaireka sudah diluncurkan sejak 2020 lalu dan sasaran dari program ini adalah perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di bawah binaan Ditjen Dikti (universitas, institut dan sekolah tinggi) yang bekerja sama dengan DUDI.
Setelah perguruan tinggi dan DUDI menyepakati kemitraan melalui Kedaireka, dosen perguruan tinggi dapat mengajukan proposal Matching Fund.