Makassar (ANTARA) - Anggaran bantuan sarana dan prasarana (Sarpras) bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan pada 2023 senilai Rp6 miliar, naik 100 persen atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp3 miliar.

“Tahun 2023 anggaran bantuan Sarpras untuk bidang kelautan dan perikanan kita meningkat dari Rp3 miliar menjadi Rp6 miliar lebih. Itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sinjai H Haris Achmad, dihubungi dari Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, anggaran yang bakal digelontorkan tahun 2023 itu merupakan upaya Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Menurutnya, bantuan yang bakal diperuntukkan kepada nelayan maupun kepada kelompok usaha perikanan yang ada adalah wujud kepedulian Bupati ASA dalam meningkatkan produksi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan nelayan.

“Selama empat tahun ini, sudah 186 kelompok usaha perikanan maupun nelayan yang merasakan bantuan. Alhamdulillah tahun depan meningkat lagi, jadi jumlah kelompok yang telah merasakan bantuan itu belum termasuk untuk tahun depan,” katanya menjelaskan.

Terpisah Bupati ASA mengemukakan, potensi kelautan dan perikanan yang besar menjadi alasan sektor tersebut menjadi salah satu prioritas Pemkab Sinjai dalam rangka meningkatkan taraf hidup nelayan.

Pihaknya pun mengapresiasi jajaran Dinas Perikanan Sinjai yang telah mendukung program pemberian bantuan Sarpras Kelautan dan perikanan kepada nelayan.

“Alhamdulillah tahun depan naik menjadi Rp6 miliar. Ini membuktikan kinerja teman-teman di Dinas Perikanan luar biasa, mampu bekerja sama dengan nelayan, khususnya dalam pendataan yang valid karena untuk pengusulan bantuan ke pusat harus dibarengi dengan data yang valid,”ujarnya.

Jumlah bantuan yang telah disalurkan kepada nelayan maupun pengusaha perikanan mencapai ratusan unit selama kurun waktu empat tahun kepemimpinannya.

Bantuan yang diserahkan itu berupa bantuan kapal penangkap ikan di bawah 5GT sebanyak 51 unit, mesin kapal di bawah 5Gt 22 unit, fish finder (alat pelacak ikan), lampu air garam dan alat navigasi sebanyak 278 unit.

Termasuk rehabilitasi produksi pengolahan ikan sebanyak dua unit, 19 paket sarana dan prasarana budidaya rumput laut, 28 paket budidaya air tawar, serta 13 paket budidaya air payau. Dengan total 186 kelompok usaha perikanan yang telah tersentuh.


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024