Makassar (ANTARA) - General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Makassar, Suhadi Hamid, mengimbau seluruh manajemen dan penumpang kapal di Pelabuhan Makassar untuk selalu siaga dan waspada terhadap cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Selatan, khususnya Makassar beberapa hari belakangan ini.

Menurut Suhadi di Makassar, Kamis, saat ini masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut khususnya melalui Pelabuhan Makassar jumlahnya masih cukup tinggi, usai liburan Natal dan Tahun Baru.

“Saat ini khusus di Pelabuhan Makassar masih cukup ramai. Melihat kondisi cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini, saya mengimbau kepada seluruh penumpang kapal untuk waspada dan juga selalu memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” kata dia. 

Bagi petugas di lapangan, dia juga mengimbau agar terus siaga dan waspada terhadap kondisi cuaca saat ini yang cukup ekstrem. Selalu gunakan Alat Pelindung Diri terutama jika sedang bertugas.

Selain itu, GM Pelindo Regional 4 Makassar ini mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, PT Pelayaran Indonesia (Pelni), Kantor Distrik Navigasi Kelas I Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, dan Badan SAR Nasional atau BASARNAS, untuk bersama-sama mengantispasi kondisi atau situasi yang tidak diinginkan.

Sebelumnya, ada penyampaian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika bahwa cuaca ekstrem kali ini salah satunya ditandai dengan tingginya curah hujan.

BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem ini, yaitu adanya potensi bencana hidrometeorologis, yaitu suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).

Dalam keterangan rilisnya, BMKG memberi peringatan dini cuaca ekstrem, di mana hujan lebat berpotensi akan menerjang wilayah Sulsel selama sepekan.

“Prakiraan 3-9 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan,” ujar Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet.

Ia menjelaskan, pemicu cuaca ekstrem yaitu dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di Sulsel. Ex-siklon tropis Ellie terpantau masih berada di Australia bagian barat, mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.

“Terdapat pertemuan arus angin (konvergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah berkisar 70-100 persen,” urai dia. 

Cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat dan tengah. BMKG juga memperingatkan ada potensi angin kencang di Sulsel bagian barat dan selatan.

“Masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan,” kata dia.

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penumpang kapal Pelabuhan Makassar diimbau siaga di cuaca ekstrem

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024