Makassar (Antara News) - Dua personil TNI AD almarhum Sertu Frans Sera dan almarhum Praka Jojon Miharja yang tertembak di Distrik Sinak Kabupaten Puncak Jaya, Papua tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Selain itu dua anggota TNI AD, dua jenazah lainnya warga sipil juga tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan langsung disemayamkan di ruang Kargo masing-masing Almarhum Yohannes Palimbung (42 tahun) dan Markus Kelvin (22).

Kedua peti jenazah warga sipil tersebut sebelumnya yang diangkut menggunakan pesawat komersial milik Lion Air. Saat tiba di bandara peti jenazah disambut tangis histeris keluarganya.

Bato adik kandung almarhum Markus Kelvin langsung histeris dan tidak terima setelah melihat peti jenazah kakak kandungnya yang tertembak dalam aksi separatis kelompok bersenjata sipil di puncak jaya, Papua.

Tangisan haru menyelimuti keluarga korban yang diketahui keduanya bekerja sebagai buruh bangunan dan baru dua bulan bekerja. Kedua korban ini ditembak pada Kamis 21 Februari 2013.

Almarhum Yohannes meninggalkan enam orang anak dan seorang istri yang sedang hamil tua. Sementara Markus Kelvin merupakan kepala keluarga dan tulang punggung.

"Kami tidak rela, kami minta keadilan dan kami minta tangkap pelaku penembakan itu," tutur Bato dengan penuh duka dan haru mendalam terlihat di wajahnya.

Sebelumnya, peti jenazah tersebut disemayamkan di Terminal Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kemudian pihak keluarga akan memakamkan tiga korban tersebut termasuk Frans Sera di tanah kelahirannya, Kabupaten Tanah Toraja, Sulsel.

Sedangkan, Praka Jojon Miharja sebelumnya disemayamkan di RS Pelamonia Makassar akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Kendari Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, Korban penembakan di dua distrik, yakni Tinggi Nambut dan Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua berjumlah 12 orang. Delapan orang merupakan personil TNI AD sementara empatnya warga sipil. (Editor : N Hayat)

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024