Kendari (Antara News) - Laba keuntungan yang diperoleh perusahaan daerah (Perusda) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara (Sultra) selama tahun buku 2012 (Januari-Desember) mencapai Rp110,7 miliar dari total aset seluruhnya mencapai Rp3,671 triliun lebih.

Direktur Utama BPD Sultra, Khaerul Kumala Raden mengatakan, bila dibanding dengan laba keuntungan di tahun 2011 justru nilai sedikit lebih tinggi yakni Rp111 miliar lebih," katanya saat memberikan keterangan pers usai melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2012, yang dipimpin Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam selaku pemegang saham pengendali di Kendari, Kamis.

"Memang bila dilihat dari sisi laba keuntungan antara 2012 dengan 2011 ada selisih, tetapi secara umum aset dan capaian yang diraih di tahun 2012 justru lebih besar dimana dalam waktu hanya beberapa bulan BPD Sultra ber berhasil membangun jaringa perkantor sebanyak 14 kantor kas dan pembantu di hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di sultra," katanya.

Sebagai contoh, dengan dibukanya kantor kas BPD di Tomia kabupaten Wakatobi aset maupun dana masyarakat yang dihimpun selama setahun itu bisa mencapai angka Rp14 miliar.

Begitu juga kantor kas di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna dengan dana masyarakat yang masuk di BPD itu mencapai Rp4 miliar lebih.

"Ini artinya bahwa kegiatan untuk memperbesar aset dan kepesertaan modal BPD yang merupakan milik masyarakat Sultra kedepan jauh lebih besar yang dicapai di tahun 2012 ketimbang dengan tahun 2011," ujar Khaerul yang didampingi beberapa Direktur seperti, Direktur Kepatuhan La Utu, Diruktur Umum Hayati Hasan dan Direktur Pemasaran Budiman Junus.

Menurut dia, ekspansi kedepan BPD dari perusahaan daerah menjadi Perushaan Terbatas (PT) akan diwujudkan di tahun ini.

"Beberapa tahapan dan persyarat untuk meningkatkan status dari Perusda menjadi PT sudah dimulai sejak 2011 hingga 2012, mulai dari penyaiapan administarsi berupa perda, pengusulan dan perubahan akte pendirian hingga pembuatan logo semuanya sudah siap," katanya.

Mengenai logo BPD, cukup memakan waktu yang lama karena harus dilakukan sayembara dengan melibatkan kurang lebih 486 untuk memilih dan menentukan empat logo yang terbaik.

"Penentuan logo BPD baru itu akan ditentukan oleh Gubernur Sultra selaku pemegang saham pengendali terbesar untuk menentukan terbaik satu, dua dan tiga," katanya.

Dia menambahkana bahwa pemenang logo terbaik akan diumumkan secara terbuka dimedia massa dalam waktu tidak terlalu lama," ujarnya.

RUPS BPD Sultra tahun buku 2012, selain dihadiri beberapa bupati dan wali kota se Sultra juga dihadiri sejumlah dewan pengawas seperti Setda Provinsi Zainal Abidin dan beberapa mantan Dirut maupun Direksi BPD yakni Suma Sanggo dan Yahya Malisa yang kini masih dibutuhkan tenaga maupun ide-ide pemikirannya untuk membesarkan dan memajukan BPD itu.

Data hasil monitoring BPD periode akhir triwulan III (September 2012) terkait posisi data keuangan yang dimiliki BPD Sultra antara lain total mencapai Rp3,392 triliun lebih, giro senilai Rp1,749 triliun dengan nasabah 7.945, tabungan Rp405,190 miliar dengan 168.243 nasabah, doposito senilai Rp472.129 dengan 983 nasabah dan kredit yang disalurkan mencapai Rp1,461 triliun lebih.(Editor : Subagyo)

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024