Ambon (Antara News) - Pekerjaan penggusuran lahan seluas 30 hektare di kawasan pegunungan Desa Lateri, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, untuk proyek pembangunan pemukiman penduduk yang dikerjakan PT Delapan Beringin akan dihentikan.

"Bila perlu pekerjaannya sekarang ini juga dihentikan sebab terkesan tidak peduli dengan dampak lingkungan," kata Husein Toisuta anggota Komisi III DPRD Kota Ambon saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut bersama-sama dengan SKPD Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Kamis.

Toisuta menjelaskan, sesuai dengan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) Perusahaan tersebut sudah harus membuat talut penahan tanah untuk menahan tanah yang digusur dari atas kebawah tapi nampaknya mereka tidak mempedulikannya.

"Kami kawatir, lanjutnya, sebab ketika hujan turun sudah jelas timbunan tanah yang digusur itu akan hancur dan sedimen yang ada bisa terbawah oleh air hujan dan hanyut menutupi kawasan pemukiman Desa Lateri," ujarnya.

Menurutnya, kunjungan kerja yang dilakukan Komisi III sudah jelas, guna untuk menjaga kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi terutama dampak penggusuran terhadap masyarakat.

"Kami memberikan izin maupun terkaitan dengan urusan lainnya untuk membangun boleh saja, tapi pihak perusahaan juga harus memahami aturan - aturan yang ada," katranya.

Dalam waktu dekat, lanjutnya, Komisi akan memanggil perusahaan yang bersangkutan untuk memberikan keterangan, sebab dalam kunjungan kerja ke lapangan tidak ada seorangpun staf dari perusahaan itu yang bersedia memberikan keterangan, pada hal kita sudah melakukan koordinasi untuk sama - sama turun kelapangan.

"Ada apa sebetulnya sehingga mereka tidak bersedia hadir dilapangan untuk sama - sama melihat perkembangan pekerjaan penggusuran lahan dan rencana kedepan pembangunan perumahan tersebut modelnya seperti apa," ujarnya.

Jadi mereka akan diundang untuk mempertanggungjawabkan kentaan yang ada sekarang dilapangan , bila perlu pekerjaannya dihentikan untuk sementara, karena sesuai dengan Amdal mereka harus membuat talut penahan tanah yang dibusur dari atas kebawah.

Editor : M Yusuf

Pewarta : Shariva Alaidrus
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024