Gorontalo (ANTARA) - Lintas Sulawesi bagian barat Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, rawan longsor sejak Rabu malam (25/1) pukul 22.41 WITA.
"Hujan terus mengguyur wilayah ini sejak Rabu sore kemarin. Mengakibatkan beberapa rumah di Desa Lelato terendam banjir. Satu rumah milik Kepala Desa Lelato, tertimbun banjir," kata Camat Sumalata, Osna Haluti, di Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan beberapa ruas jalan saat ini tergolong rawan longsor. Bahkan beberapa titik sempat tertutup longsor, mengakibatkan lintas Sulawesi yang menghubungkan wilayah itu dengan Buol, Sulawesi Tengah, putus beberapa jam.
Setelah dilakukan pembersihan oleh warga didukung pihak TNI dan Polri, kata Osna, akses jalan telah kembali normal.
Meski pihaknya mengingatkan kewaspadaan tinggi bagi para pelintas mengingat hujan intensitas sedang masih mengguyur wilayah itu sehingga jalan sangat licin dan rawan tertutup longsor.
"Kewaspadaan tinggi harus terus diterapkan mengingat beberapa titik rawan longsor ada di wilayah ini. Dan curah hujan tinggi potensial mengakibatkan longsor," katanya.
Pemerintah kecamatan kata dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengingatkan warga di lokasi rawan longsor agar senantiasa waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami mengingatkan warga untuk mengungsi jika curah hujan tinggi. Khususnya mereka yang bermukim di wilayah kemiringan maupun di bawah bukit," katanya.*
Upaya pembersihan longsor di Desa Lelato, Kecamatan Sumalata, Gorontalo Utara. (ANTARA/Susanti Sako)
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lintas Sulawesi bagian barat rawan longsor, pelintas diminta waspada
"Hujan terus mengguyur wilayah ini sejak Rabu sore kemarin. Mengakibatkan beberapa rumah di Desa Lelato terendam banjir. Satu rumah milik Kepala Desa Lelato, tertimbun banjir," kata Camat Sumalata, Osna Haluti, di Gorontalo, Kamis.
Ia mengatakan beberapa ruas jalan saat ini tergolong rawan longsor. Bahkan beberapa titik sempat tertutup longsor, mengakibatkan lintas Sulawesi yang menghubungkan wilayah itu dengan Buol, Sulawesi Tengah, putus beberapa jam.
Setelah dilakukan pembersihan oleh warga didukung pihak TNI dan Polri, kata Osna, akses jalan telah kembali normal.
Meski pihaknya mengingatkan kewaspadaan tinggi bagi para pelintas mengingat hujan intensitas sedang masih mengguyur wilayah itu sehingga jalan sangat licin dan rawan tertutup longsor.
"Kewaspadaan tinggi harus terus diterapkan mengingat beberapa titik rawan longsor ada di wilayah ini. Dan curah hujan tinggi potensial mengakibatkan longsor," katanya.
Pemerintah kecamatan kata dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengingatkan warga di lokasi rawan longsor agar senantiasa waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami mengingatkan warga untuk mengungsi jika curah hujan tinggi. Khususnya mereka yang bermukim di wilayah kemiringan maupun di bawah bukit," katanya.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lintas Sulawesi bagian barat rawan longsor, pelintas diminta waspada