Mamuju (ANTARA Sulsel) - Sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat sering terendam hujan hingga berminggu-minggu mengakibatkan hasil panen petani menjadi tidak maksimal.

Wakil Bupati Mamuju, Ir Bustamin Bausat, di Mamuju, Jumat, mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi petani Mamuju dalam mengembangkan pertanian padi adalah sawah mereka sering terendam hujan hingga berminggu-minggu.

Dia mengatakan, kondisi tersebut terjadi akibat sawah petani tidak memiliki saluran pembuangan, sehingga tanaman padi petani selalu dirusak rendaman air hujan.

"Khususnya di Kecamatan Kalukku, dan Papalang, yang ratusan hektare sawah petaninya selalu terendam hujan membuat produksi mereka tidak maksimal, ini harus dicarikan solusi dengan membangun saluran pembuang bagi petani agar sawah mereka tidak lagi terendam hujan dan dapat berproduksi dengan baik," katanya.

Sehingga dia meminta pemeritah ditingkat Provinsi Sulbar dan bantuan pemerintah di tingkat pusat dapat membangunkan saluran pembuang pada sejumlah areal pertanian padi masyarakat yang sering menjadi langganan air hujan merendam tanaman padi mereka.

"Anggaran pemerintah di Mamuju sangat terbatas sehingga butuh bantuan pemerintah pusat dan provinsi sulbar membangunkan saluran pembuang air di areal pertanian padi petani," katanya.

Dia mengatakan, apabila saluran pembuang dibangun pemerintah maka selain akan meningkatkan kesejahteraan petani yang mengembangkan padi juga dapat meningkatkan produksi padi petani Mamuju yang mencapai 154.000 ton per tahun.

Wakil Bupati Mamuju mengatakan, Mamuju merupakan daerah yang potensial mengembangkan tanaman padi karena didukung luas lahan pertanian padi mencapai 23.000 hektare tersebar di sejumlah kecamatannya.

Editor : Agus Setiawan










Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024