Mamuju (ANTARA Sulsel) - Perum Bulog Subdivre Mamuju, Sulawesi Barat, memastikan stok beras yang tersimpan di gudang aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tujuh bulan ke depan.

"Hingga saat ini stok beras yang tersimpan di gudang sudah memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Mamuju maupun di Kabupaten Mamuju Utara. Bahkan, ketersediaan beras sudah mencapai angka 2.000 ton. Ini berarti, beras aman hingga medio Desember 2013," kata Kepala Subdivre Bulog Mamuju Marhabang di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir akan terjadi kekurangan beras karena persiapan Bulog pun sudah memenuhi kebutuhan masyarakat dengan jumlah ketersediaan beras yang tersimpan di gudang.

Apalagi kata dia, musim panen petani di beberapa kecamatan di Mamuju kembali terjadi sehingga ketersediaan beras di daerah melampaui dari kebutuhan masyarakat.

"Saat ini sementara proses pengadaan beras dan bahkan masih ada sekitar 500 ton akan tiba di gudang Bulog,"ungkapnya.

Ia mengatakan, beberapa daerah yang memasuki musim panen terjadi di beberapa titik sentra penghasil beras seperti di Kecamatan Kalukku, Kecamatan Papalang, Pangale Tappalang dan beberapa kecamatan lainnya.

Marhabang mengatakan, musim tanam di Mamuju tidak serentak sehingga nyaris setiap saat terjadi musim panen. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekosongan pasokan beras bagi masyarakat yang ada di Mamuju maupun di Mamuju Utara.

Terkait dengan pembelian beras kata dia, pihaknya tetap menerapkan harga pembelian beras petani sebesar Rp6.600/Kilogram (Kg). Harga ini diberlakukan mengacu pada HPP (Harga Pembelian Pemerintah).

"Yang pastinya kami tetap pro aktif menyerap untuk melakukan pembelian beras. Ini juga untuk menjamin ketersediaan pasokan beras," katanya.

Ia menambahkan, penyerapan pembelian beras petani gencar dilakukan dalam raangka mendukung ketahanan ekonomi petani.

"Kondisi beras hasil panen petani di Mamuju tergolong masih berkualitas atau kelas madium. Kita harap, teman-teman mitra yang berhubungan langsung dengan petani bisa mempercepat penyerapan pembelian,"ungkapnya.

Editor : Biqwanto


Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024